Ketika matahari mulai tenggelam dan minggu kerja berakhir, Tuhan memanggil kita untuk berhenti dari segala kesibukan dan beristirahat di dalam kasih-Nya. Sabat datang bukan sekadar untuk memberi waktu istirahat jasmani, tetapi juga untuk memulihkan jiwa yang lelah — mengingatkan kita bahwa damai sejati tidak ditemukan dalam keberhasilan atau kekuatan diri sendiri, melainkan dalam penyerahan penuh kepada Tuhan.
Berapa sering kita mencoba mengatur segalanya dengan kekuatan kita sendiri, hanya untuk berakhir dengan rasa cemas dan letih? Sabat mengundang kita untuk berhenti, berserah, dan percaya bahwa Tuhan memegang kendali. Saat kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya, hati kita dipenuhi dengan damai yang melampaui segala pengertian.
π Ayat Renungan:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” — Matius 11:28
π Kutipan Ellen G. White:
“Jika kita menyerahkan diri kita kepada Kristus, maka hati kita akan bersatu dengan hati-Nya, kehendak kita akan menyatu dengan kehendak-Nya, pikiran kita akan selaras dengan pikiran-Nya. Hidup kita akan menjadi pantulan kehidupan-Nya.”
— Ellen G. White, Kehidupan yang Lebih Baik, hlm. 55
π️ Perenungan:
Sabat ini, izinkan Tuhan menenangkan hatimu. Biarkan segala kekhawatiran dan beban minggu ini dilepaskan di kaki-Nya. Dalam keheningan Sabat, dengarkan suara lembut kasih-Nya yang berkata: “Aku memegang hidupmu, jangan takut.”
π Doa:
Bapa di surga, terima kasih atas Sabat-Mu yang penuh damai. Ajar kami untuk beristirahat dalam kasih dan janji-Mu. Penuhi hati kami dengan damai yang datang dari penyerahan kepada-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
✨ Ucapan Sabat:
“Di dalam penyerahan, kita menemukan damai; di dalam damai, kita menemukan Tuhan.”
Selamat menyambut Sabat yang penuh berkat dan kedamaian, by Margie Amelia.
πΌ Happy Sabbath — beristirahatlah dalam kasih dan damai-Nya.

No comments:
Post a Comment