Translate

26 Sept 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA PULUH SEMBILAN - SERUKAN TANDA BAHAYA

 



Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Keluaran 20:11.


Akuilah Dia dalam segala laku kita, maka Ia akan meluruskan jalan kita. Kita harus menanyakan firmanNya dengan kerendahan hati, meminta nasihatNya, dan menyerahkan kemauan kita kepada kemauanNya. Kita tidak dapat berbuat sesuatu tanpa Allah.


Ada alasan yang tertinggi bagi kita untuk memuliakan hari Sabat yang benar itu dan berdiri mempertahankannya, sebab itu merupakan tanda yang membedakan umat Allah di dunia. Oleh karena perintah yang satu ini dirombak dunia, ini menjadi alasan yang terutama mengapa umat Allah harus memberikan penghormatan yang lebih besar. Bilamana orang yang tidak percaya merasa muak terhadap Firman Allah, maka Kaleb-Kaleb yang setiawan dipanggil. Oleh sebab itulah mereka mau berdiri teguh di tempat pekerjaan tanpa menonjolkan diri, dan dengan tidak goyah oleh celaan. Para mata-mata yang tidak percaya siap untuk membinasakan Kaleb. Ia melihat batu-batu di tangan mereka yang telah memberikan laporan palsu, tetapi hal ini tidak menjadikan dia gentar; ia mempunyai suatu pekabaran dan ia harus menyampaikannya. Roh yang sama akan dinyatakan oleh mereka yang benar terhadap Allah pada zaman ini.


Pemazmur berkata: "Mereka telah merombak TauratMu. Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintahMu lebih dari pada emas, bahkan lebih dari pada emas tua." Mazmur 119:126, 127. Apabila manusia datang dekat ke sisi Yesus, apabila Kristus tinggal dalam hati mereka oleh iman, maka kecintaan mereka terhadap perintah-perintah Allah akan bertumbuh lebih kuat dalam pertimbangan dengan penghinaan yang dilancarkan dunia terhadap hukum-hukumNya yang kudus. Sekaranglah waktunya hari Sabat yang benar itu harus dihadapkan kepada orang banyak melalui pena dan suara. Oleh karena perintah keempat dan mereka yang memeliharanya tidak dipedulikan dan ditolak, maka orang-orang yang setia merasa bahwa sekaranglah waktunya tidak mau lagi menyembunyikan iman mereka tetapi meninggikan hukum Yehova dengan membentangkan panji di atas mana tertera pekabaran malaikat ketiga, perintah-perintah Allah dan iman akan Yesus.


Janganlah kiranya mereka yang memegang kebenaran ini karena kebenaran ini ada di tangan Yesus memberikan sanksi, dengan berdiam diri, melakukan perbuatan jahat yang tersembunyi. JANGANLAH PERNAH BERHENTI MEMBUNYIKAN TANDA BAHAYA. . . . KEBENARAN TIDAK BOLEH DISEMBUNYIKAN, IA TIDAK BOLEH DITOLAK ATAU DIREMEHKAN, TETAPI HARUS DINYATAKAN SEPENUHNYA DAN DIKUMANDANGKAN DENGAN BERANI.—Selected Messages, buku 2, hl. 369, 370.


Untuk apakah kita menyerukan tanda bahaya? Dunia kini sedang berada di tepi jurang kehancuran. Tanda bahayanya harus kita serukan, oleh karena ada kesempatan bagi manusia untuk terlepas dari bahaya-bahaya itu. Kehancuran dunia akan terjadi oleh sebab pelanggaran manusia terhadap hukum-hukum Allah. Tentu saja, di antaranya adalah hukum keempat, hukum hari Sabat. Gantinya manusia sekarang menguduskan hari itu, malahan hari itu dijadikan hari bisnis besar, hari berniaga besar, hari berlibur besar, dan lain-lain, dan lain-lain, yang kesemuanya itu adalah penghinaan bagi Allah.


Kita masih punya waktu, masih ada kesempatan untuk berbenah. Kita masih boleh mengatur diri kita untuk meninggalkan pelanggaran kita kepada hukum-hukum Allah, meninggalkan segala kejahatan kita di mata Allah, oleh sebab bukan semua orang yang berseru, "Tuhan, Tuhan, Tuhan," yang akan selamat, melainkan mereka yang melakukan kehendakNya. Salah satu kehendaknya ialah, "Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat."


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita.

19 Sept 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA PULUH DELAPAN - YANG PELIHARA HARI SABAT DISUCIKAN

 



Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuatNya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuatNya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu. Kejadian 2:2, 3.

Allah telah memaklumkan dalam firmanNya bahwa hari ketujuh adalah tanda antara Dia dan umat pilihanNya, tanda kesetiaan mereka.

HARI KETUJUH ADALAH HARI YANG DITENTUKAN ALLAH. IA TIDAK MEMBIARKAN MASALAH HARI KETUJUH INI BENTUKNYA DIUBAH OLEH IMAM ATAU RAJA. BEGITU BESAR KEPENTINGANNYA SEHINGGA TIDAK BOLEH DIBIARKAN PADA PERTIMBANGAN MANUSIA. Allah melihat bahwa manusia akan mempelajari keyakinan mereka sendiri, dan menentukan suatu hari terbaik yang cocok dengan kecenderungan mereka, hari yang tidak menyandang kekuasaan Ilahi; dan dengan tegas Ia telah menyatakan bahwa hari yang ketujuh adalah hari Sabat Tuhan.

Setiap manusia di dunia berada di bawah undang-undang pemerintahanNya. Allah telah menempatkan hari Sabat itu di ribaan Sepuluh Firman, dan menjadikan hari itu tanda penurutan. Melalui hari itu kita dapat mempelajari kuasaNya, seperti yang ditunjukkan dalam pekerjaanNya dan FirmanNya.

Manusia tidak dapat menempatkan diri mereka sendiri dengan lebih jelas bertentangan dengan pekerjaan Allah dan hukumNya dari pada mempertahankan hari yang tanpa satupun bukti kesucian, dan mengaku berbakti kepadaNya pada hari itu. Mereka yang merusak hukum itu dengan menempatkan hari Sabat palsu gantinya hari Sabat Allah yang kudus itu, dan yang memaksakan pemeliharaan hari Sabat palsu ini, meninggikan diri mereka sendiri di atas Allah, dan menghormati yang palsu di atas yang murni.

Penyucian dinyatakan oleh orang-orang yang mengaku Kristen yang tidak mempedulikan hari perhentian Allah yang kudus demi suatu hari sabat yang dipaksakan. Tetapi Allah memaklumkan bahwa penyucian yang berasal dari Dia dicurahkan hanya kepada mereka yang menghormatiNya oleh mentaati perintah-perintahNya. Penyucian ini yang diakui oleh mereka yang terus-menerus melakukan pendurhakaan adalah penyucian yang dipaksakan. Demikianlah dunia agama ditipu oleh musuh Allah dan manusia.

Manusia sudah memperoleh banyak penemuan. Mereka telah mengambil suatu hari biasa, yang tidak disucikan Allah, dan telah menyelubunginya dengan hak istimewa yang keramat. Mereka telah memaklumkan hari itu menjadi hari kudus, tetapi ini tidak memberi hari itu ada bekas kesucian. Mereka menghina Allah oleh menerima lembaga manusia dan menyodorkan kepada dunia sebagai Hari Sabat Kristen suatu hari yang tidak berdasarkan kekuasaan. "Demikianlah firman Tuhan."—Signs of the Times, 31 Maret 1898.

SEBAGAIMANA ALLAH MENYUCIKAN HARI SABAT, HARI YANG KETUJUH DALAM MINGGU, BEGITU PULALAH IA AKAN MENYUCIKAN MEREKA (ORANG-ORANG) YANG MEMELIHARA HARI SABAT. INGAT, HANYA ORANG YANG SUCI HATINYA YANG AKAN MELIHAT ALLAH. MARILAH KITA MENYUCIKAN DIRI KITA, DENGAN MENGUDUSKAN HARI SABAT TUHAN ALLAH YANG BENAR.

```Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!```

12 Sept 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA PULUH TUJUH - KESUCIAN SEMU

 


Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. 1 Yohanes 2:4, 5


Dewasa ini penyucian itu sedang mendapat tempat yang menyolok dalam dunia keagamaan yang membawa bersamanya roh meninggikan diri dan meremehkan hukum Allah yang menandakan penyucian itu menjadi asing dalam ukuran agama Alkitab. Ia menyokong pengajaran bahwa penyucian adalah suatu pekerjaan yang tiba-tiba, yang olehnya melalui iman sendirian, mereka mencapai kesucian sempurna. Mereka berkata, "Percaya saja, maka berkat akan menjadi milikmu." Di pihak si penerima tidak perlu ada usaha lebih jauh yang seharusnya menjadi tuntutan. Pada saat yang sama mereka menyangkali kekuasaan hukum Allah, sambil menonjolkan diri bahwa mereka bebas dari kewajiban untuk memelihara hukum-hukum itu. TETAPI MUNGKINKAH MANUSIA MENJADI KUDUS, SESUAI DENGAN KEHENDAK DAN TABIAT ALLAH, TANPA MENYESUAIKAN DIRI DENGAN PRINSIP-PRINSIP SEBAGAI PERNYATAAN SIFAT DAN KEHENDAK-NYA?


Kerinduan terhadap suatu agama yang gampang, yang tidak ada pergumulan, tidak ada penyangkalan diri, tidak ada perceraian dari kejahatan dunia, telah membuat doktrin iman, cuma sekadar doktrin saja yang populer, tetapi apakah kata firman Allah? Rasul Yakobus berkata: "Apakah gunanya, saudara-sudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? . . . Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? ..."


Kesaksian firman Allah menentang doktrin iman tanpa perbuatan yang menjerat ini. Bukanlah iman yang menuntut belas kasihan Sorga tanpa mematuhi persyaratan ke atas mana rahmat akan dianugerahkan, itu adalah kelancangan, karena iman yang tulen adalah berdasarkan atas perjanjian dan jaminan Kitab Suci.


BIARLAH JANGAN ADA ORANG YANG MENIPU DIRINYA SENDIRI DENGAN KEPERCAYAAN BAHWA MEREKA DAPAT MENJADI KUDUS SEMENTARA DENGAN SENGAJA MELANGGAR SALAH SATU DARI PADA TUNTUTAN-TUNTUTAN ALLAH.


Perbuatan sebagai dosa yang diketahui membungkam suara Roh yang menyaksikan dan memisahkan jiwa dari Allah. . . . "Barangsiapa berkata, aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firmanNya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah." 1 Yohanes 2:4, 5.—Revival and Beyond, hl. 15-17.


IMAN KEPADA ALLAH TERMASUK MELAKUKAN PERINTAH-PERINTAH-NYA. BANYAK ORANG DI DUNIA YANG MENGAKU BERAGAMA, MENGAKU BERIMAN, TETAPI TIDAK MELAKUKAN SELURUH PERINTAH ALLAH, ANTARA LAIN MENGUDUSKAN HARI SABAT. Menurut Rasul Yohanes, mereka adalah pembohong, dan kebenaran tidak terdapat di dalam diri mereka. Kita harus mencari kebenaran itu dengan sempurna, supaya iman kita menjadi sempurna, termasuk menguduskan hari Sabat. Kesucian semu dipegang oleh banyak orang Kristen walau mereka tidak menguduskan hari Sabat. Kiranya hari Sabat ini menjadi Sabat berkat, Sabat kesukaan, dan Sabat kesucian!


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

5 Sept 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA PULUH ENAM - UMAT ALLAH DITENTANG

 


Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus. Wahyu 12:17


Umat kita telah dipandang terlalu sepele, tetapi waktunya akan datang untuk perubahan. Dunia Kristen kini mengadakan pergerakan yang akan membawa orang-orang yang memelihara hukum menjadi lebih unggul.—Testimonies for the Church, jilid 5, hl. 546.


Seluruh dunia akan digerakkan untuk membenci Masehi Advent, sebab mereka tidak mau memberi hormat kepada kepausan. oleh menyucikan hari Minggu, lembaga yang memiliki kuasa anti Kristen. Itulah maksud Setan membuat mereka terhapus sama sekali dari dunia ini supaya dalam keunggulannya atas dunia ini tidak dipertentangkan lagi. —Testimonies to Ministers, hl. 37.


Setiap kedudukan yang diambil oleh umat kita akan mendapatkan kritik dari orang-orang yang sangat cerdik; orang orang besar dunia yang paling tinggi akan turut campur tangan dengan kebenaran, dan karenanya setiap kedudukan yang kita ambil harus diteliti dengan sangat berhati-hati dan diuji oleh Kitab Suci. Kini kita tampaknya tidak mendapat perhatian, tetapi tidak selamanya demikian. Pergerakan sedang berlangsung untuk menghadapkan kita ke garis depan, dan jika teori kita tentang kebenaran dapat dipetik oleh para sejarahwan atau orang-orang besar dunia ini, biarlah mereka melakukannya.


Secara pribadi kita harus tahu sendiri apakah kebenaran itu, dan bersedia menyampaikan alasan yang kita miliki dengan lemah lembut dan rasa takut, bukan dengan angkuh dan kesombongan, kepentingan diri sendiri, melainkan dengan Roh Kristus. Kita sedang mendekati waktunya bilamana kita harus dapat berdiri sendiri untuk menjawab, menyatakan kepercayaan kita.—Evangelism, hl. 69.


KITA AKAN MENDAPAT SERANGAN DARI SEGALA ARAH; KITA AKAN DIUJI DENGAN SANGAT BERAT. Kita tidak ingin memegang iman kita secara remeh sebab hal itu diserahkan oleh leluhur kita. Iman semacam itu tidak akan dapat bertahan menghadapi ujian yang amat berat yang terbentang di hadapan kita. Kita ingin tahu mengapa kita menjadi Masehi Advent Hari Ketujuh, alasan sesungguhnya apa yang mendorong kita sampai kita keluar meninggalkan dunia ini untuk menjadi orang yang terpisah dan asing dari yang lain.


Kuasa kegelapan akan membuka serangan yang ditujukan kepada kita; dan semua orang yang bersikap acuh tak acuh dan lalai, yang telah menempatkan kasih sayang mereka pada harta kekayaan duniawi, dan yang tidak mau memahami hubungan Allah dengan umatNya, akan menjadi mangsanya. TIDAK ADA KUASA, SELAIN DARI PADA PENGETAHUAN AKAN KEBENARAN SEBAGAIMANA YANG TERDAPAT DALAM YESUS, YANG PERNAH AKAN MEMBUAT KITA TEGUH; tetapi dengan kebenaran ini, seseorang dapat mengusir seribu, dua ribu sampai sepuluh ribu orang yang akan lari pontang-panting.—Review and Herald, 29 April 1884.


Sejak mulainya sidang Kristus di dunia ini, Setan yang sudah kalah dalam peperangannya dengan Yesus, ketika Yesus bangkit dari antara orang mati karena maut tidak berkuasa atasnya, akan berusaha dengan segala kelihaiannya untuk menipu, menindas, menganiaya, dan membunuh umat Allah. TETAPI INI SEMUA ADALAH UJIAN UNTUK KITA, DAN JIKA KITA MENANG, KITA AKAN MAKAN SEHIDANGAN DENGAN TUHAN DI DALAM KERAJAANNYA.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

1 Sept 2025

Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja


Indonesia sedang kacau. 
Demo di mana-mana 
Alasannya hanya satu
Memperjuangkan hak rakyat 
yang diambil oleh para penguasa negeri.

Katanya wakil rakyat,
Tapi mengambil hak rakyat!
Katanya wakil rakyat,
Tapi malah membuat rakyat sengsara!

Mereka malah bersenang-senang di atas penderitaan rakyat!
Rakyat menangis melihat perbuatan kalian!
Ingin menjerit tapi tak bisa!
Menangis pun kalian tidak akan peduli. 

Mana mau kalian mendengarkan kami?!
Wahai kalian yang menyebut dirinya 
Wakil rakyat. masih bisakah kami percaya padamu?
Indonesia, apakah kami sudah benar-benar merdeka? 

Featured post

Kekuatan dari Janji Kebangkitan