Dengan tenang mama duduk di samping tempat tidur ku dan berkata: "jangan kaget ya Mel?" Dan aku menjawab "iya kenapa ma?" Dengan hati-hati mama berkata, "Daddy, Daddy.... Daddy udah meninggal." Hatiku hancur sehancur hancurnya ketika mendengar apa yang baru saja mama katakan.
Memang, Daddy sudah tidak tinggal bersama kami lagi. Dan dia tinggal di rumah kami di dekat Unklab Airmadidi, Sulawesi Utara. Tapi setiap tahun pasti Daddy akan datang menjenguk anak-anaknya. Dan saat itu aku masih berharap bisa berkumpul lagi dengan Daddy. Tapi setelah aku mendengar apa yang mama katakan kepadaku, rasanya seperti harapanku itu hilang. Aku tidak mungkin bertemu Daddy lagi.
Aku mungkin pernah membencinya karena dia meninggalkan keluarganya. Tapi rasa cintaku padanya lebih besar dari pada rasa benci ku. Dia tetap ayah kandungku sendiri terlepas dari semua yang terjadi. Daddy adalah idolaku dari aku kecil.
Kini, 21 Tahun tanpannya. Aku masih merindukannya. Wajahnya masih tertanam dalam benakku. Rasanya tidak sabar menunggu waktu itu, waktu di mana aku akan bertemu dengan Daddy lagi. Semoga aku bisa bertemu Daddy lagi di surga yang mulia. Dan mungkin itu adalah kerinduan semua orang yang pernah merasakan kehilangan orang yang mereka kasihi.
Yah jadi curhat lagi nih guys. Tapi semoga cerita kali ini bisa menjadi kekuatan bagi kita semua. Doakan aku supaya tetap kuat dan selalu bersyukur dalam segala hal. Sampai ketemu lagi di postingan berikutnya.... Bye 🥰
No comments:
Post a Comment