Ketika mentari sore perlahan tenggelam di ufuk barat, kita diingatkan akan terang kasih Tuhan yang tidak pernah padam. Sabat datang sebagai sinar lembut dari surga—mengusir kegelapan letih dan kekhawatiran dunia, menggantinya dengan kedamaian yang hanya bisa diberikan oleh Sang Pencipta.
Dalam minggu yang penuh kesibukan, mungkin kita telah berlari terlalu jauh dan hampir melupakan sumber kekuatan sejati kita. Namun, saat Sabat tiba, Tuhan dengan lembut berbisik, “Berhentilah sejenak, anak-Ku, dan biarkan terang-Ku menyinari jiwamu.” Sabat bukan sekadar waktu tanpa pekerjaan, tetapi momen untuk menikmati hadirat Allah dan membiarkan kasih-Nya memulihkan hati kita.
π Ayat Renungan:
“Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” — Mazmur 27:1
π Kutipan Ellen G. White:
“Sabat adalah tanda kekuasaan Kristus. Ia adalah tanda kasih dan kuasa-Nya. Melalui perintah Sabat, Allah mengundang manusia untuk melihat dalam ciptaan keindahan karakter-Nya.”
— Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 1, hlm. 372
π️ Perenungan:
Sabat ini, biarkan kasih Tuhan menyinari ruang hatimu yang mungkin redup karena beban dunia. Pandanglah kepada Kristus, Sang Terang dunia, dan rasakan damai yang hanya Dia yang dapat berikan. Dalam cahaya kasih-Nya, segala ketakutan memudar, dan harapan kembali tumbuh.
π Doa:
Ya Bapa yang penuh kasih, terima kasih untuk terang Sabat yang Kau berikan. Terangi hati kami dengan kasih-Mu, agar kami hidup dalam damai dan bersinar bagi sesama. Dalam nama Yesus kami beristirahat dan bersyukur. Amin.
✨ Ucapan Sabat:
“Biarlah terang Sabat menyinari hatimu, membawa damai dan kasih dari surga.”
Selamat menyambut Sabat penuh berkat, Margie Amelia.
πΈ Happy Sabbath — berjalanlah dalam terang kasih Tuhan.

No comments:
Post a Comment