Translate

23 Mar 2020

Grow

Tuhan Tidak Melihat Jumlah

Dicatat di dalam Markus 12 bahwa ada banyak orang menaruh kepingan uang ke dalam peti persembahan dan banyak orang kaya yang menaruh kepingan uang dengan jumlah yang banyak.

Bagaimana dengan janda miskin ini? *Janda ini memberi dua peser (lepton), yaitu satu duit (kondrates).*

Mana yang menaruh lebih banyak di peti?
Tentu saja yang kerumunan orang banyak dan orang kaya, bukan? Tetapi perhatikan kata Yesus: "Aku berkata kepadamu, _sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya." (Markus 12:43-44)

Pemberian janda ini adalah buah dari penyangkalan diri yang merupakan bau-bauan yang harum di hadapan Allah.

Jumlah yang kecil jika diberikan dengan senang hati sebagai hasil penyangkalan diri LEBIH BERNILAI bagi Tuhan daripada persembahan mereka yang jumlahnya banyak, tetapi dari kelimpahannya dan tidak merasa kekurangan.

Nilainya diukur bukan dengan nilai koinnya, tetapi dengan kemurnian motifnya untuk berkorban.

Ingat ayat diatas bahwa janda ini memberikan dari segala yang dipunyainya, mempercayakan pemeliharaan Tuhan untuk masa depan yang tak menentu.

Dari kisah ini kita belajar kemurahan hati dan penyangkalan diri. Itulah yang lebih berharga di mata Tuhan. Itulah bau-bauan yang harum...

"...Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." (Lukas 9:23)

Maukah kita belajar untuk menjadi pribadi yang murah hati dan penuh dengan penyangkalan diri? Jawablah pada diri Anda masing-masing.

Selamat siang dan Tuhan memberkati.

No comments: