Translate

29 Jan 2020

Sekolah Sabat Dewasa: Buku Daniel

πŸ“– Pelajaran ✝ Alkitab πŸ“–

πŸ“œ D A N I E L πŸ”‘
 
Oleh: Elias Brazil de Souza , PhD.

Pelajaran ke-5 :
Dari Kesombongan Kepada Kerendahan Hati
πŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”Έ
Rabu, 29 Jan. 2020 

Menengadah ke Surga 

Baca Daniel 4: 34-37. Bagaimanakah, dan mengapakah, berbagai hal berubah untuk raja? 

Tuhan membiarkan Nebukadnezar terserang penyakit aneh, tetapi akhirnya Dia dengan mudah mengembalikannya ke kondisi mental yang sehat. Yang menarik, semuanya berubah ketika, pada akhir tujuh tahun yang diprediksi oleh nabi, raja yang sakit menengadah ke langit (Dan. 4: 34). 

“Selama tujuh tahun Nebukadnezar menjadi suatu keheranan bagi rakyatnya; karena tujuh tahun lamanya ia direndahkan di hadapan seluruh dunia. Kemudian akalnya dipulihkan dan dengan kerendahan hati memandang kepada Allah yang di surga, ia mengetahui dalam tangan Ilahi pukulan yang menimpa dirinya. Dalam pernyataan secara umum ia mengakui kesalahannya dan rahmat Allah yang besar dalam pemulihan dirinya.”
~ Ellen G. White, Alfa dan Omega,jld. 4, hlm. 128. 

Tidak diragukan, perubahan besar dapat terjadi ketika kita mengangkat mata kita ke surga. Segera setelah pemahamannya kembali, raja memberikan bukti bahwa dia telah mempelajari pelajaran ini. 

Tetapi kisah ini tidak sekadar berbicara tentang Nebukadnezar, namun mengenai belas kasihan Allah. Raja telah kehilangan tiga kesempatan sebelumnya untuk menerima Allah Israel sebagai Tuhan atas hidupnya. Kesempatan-kesempatan seperti itu tersedia baginya ketika dia mengakui
πŸ‘‰ kebijaksanaan luar biasa dari empat tawanan muda Yehuda (Dan. 1 ),
πŸ‘‰ ketika Daniel menafsirkan mimpinya (Dan. 2), dan
πŸ‘‰ ketika ketiga orang Ibrani diselamatkan dari tungku api (Dan. 3). 
Lagipula, jika penyelamatan itu tidak membuatnya rendah hati, apakah yang akan terjadi? Terlepas dari sikap keras kepala penguasa, Tuhan memberinya kesempatan keempat, akhirnya memenangkan hati raja, dan mengembalikannya ke kerajaannya (Dan. 4). Seperti yang digambarkan oleh kasus Nebukadnezar, Tuhan memberikan Satu kesempatan sesudah yang lain untuk mengembalikan kita ke hubungan yang benar dengan-Nya. Seperti yang ditulis Paulus berabad-abad kemudian, Tuhan “menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (1 Tim. 2: 4). Kita melihat dalam kisah ini contoh kuat dari kebenaran itu. 

Apakah Anda pernah merasakan pengalaman direndahkan oleh Allah? Apakah yang Anda pelajari dari pengalaman itu? Perubahan apakah yang mungkin perlu Anda lakukan untuk menghindari keharusan mendapatkan pelajaran itu lagi?

πŸ•ŽπŸ”✝

Tuhan yang memberkati  πŸ™

No comments: