Translate

22 Jan 2020

Sekolah Sabat Dewasa: Buku Daniel

πŸ“– Pelajaran ✝ Alkitab πŸ“–

πŸ“œ D A N I E L πŸ”‘
 
Oleh: Elias Brazil de Souza , PhD.

Pelajaran ke-4 :
Dari Perapian Ke Istana
πŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”ΈπŸ”ΉπŸ”Έ
Rabu, 22 Jan. 2020. 

Orang Keempat 

Baca Daniel 3: 19-27. Apakah yang terjadi? Siapakah orang lain di dalam tungku perapian itu? 

Setelah melemparkan orang-orang Ibrani yang setia ke dalam api, Nebukadnezar bingung melihat kehadiran orang keempat di dalam tungku perapian. Berdasarkan pengetahuannya, raja mengidentifikasi sosok keempat itu sebagai “Anak Allah" (Dan. 3: 25, NKJV). 

Raja tidak bisa berkata banyak lagi, tetapi kita tahu siapa orang keempat itu. Dia menampakkan diri kepada Abraham sebelum kehancuran Sodom dan Gomora, bergumul dengan Yakub di sebelah sungai Yabok, dan menyatakan diriNya kepada Musa di semak yang menyala. Dia adalah Yesus Kristus dalam bentuk pra-inkarnasi, yang datang untuk menunjukkan bahwa Allah berdiri bersama umat-Nya dalam kesulitan mereka. 

Ellen G. White berkata, “Tetapi Allah tidak melupakan milik-Nya sendiri. Ketika saksi-saksi-Nya dilemparkan ke dalam perapian itu, maka Juruselamat menyatakan diri-Nya sendiri kepada mereka secara pribadi, dan bersama-sama mereka berjalan-jalan di tengah-tengah api itu. Di hadirat Tuhan yang berkuasa atas panas dan dingin, nyala api itu kehilangan kuasanya untuk membakar.” 
~ Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 119. 

Seperti yang Tuhan katakan di dalam kitab Yesaya, “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau beijalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau” (Yes. 43: 2). 

Meskipun kita menyukai kisah-kisah seperti ini, timbul pertanyaan tentang orang lain yang tidak secara ajaib dibebaskan dari penganiayaan karena iman mereka. Orang-orang itu pasti tahu pengalaman Yesaya dan Zakharia, yang dihukum mati oleh raja-raja yang jahat. Sepanjang sejarah sakral, bahkan sampai hari ini, orang-orang Kristen yang setia telah menanggung penderitaan yang mengerikan yang berakhir bagi mereka bukan dalam pembebasan yang ajaib tetapi dalam kematian yang menyakitkan. Inilah satu kasus di mana umat beriman menerima pembebasan yang ajaib tetapi, seperti yang kita ketahui, hal-hal seperti itu biasanya tidak terjadi. 

Di sisi lain, pembebasan ajaib apakah yang akan dimiliki semua umat yang beriman kepada Allah, terlepas dari nasib mereka di sini? (Lihat 1 Kor. 15: 12 26). 


Tuhan yang memberkati  πŸ™

No comments: