25 Oct 2024

Renungan Buka Sabat

 


Renungan Buka Sabat


SABAT KEEMPAT PULUH TIGA


YANG MEMBEDAKAN UMAT ALLAH


Hari-hari SabatKu juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka. Yehezkiel 20:12.


Sebagaimana hari Sabat menjadi tanda yang membedakan orang Israel ketika mereka keluar dari Mesir untuk masuk Kanaan di dunia, demikianlah juga itu menjadi tanda sekarang yang membedakan umat Allah apabila mereka keluar dari dunia untuk masuk perhentian sorgawi.


Pemeliharaan hari Sabat merupakan sarana yang diurapi Allah untuk mempertahankan pengetahuan tentang Dia sendiri dan untuk membedakan antara umatNya yang setia dan yang mendurhaka terhadap hukumNya.


Hari Sabat itu milik Kristus. . . . Oleh karena Ia menjadikan segala sesuatu, maka Ia menjadikan hari Sabat. Hari Sabat itu diasingkan olehNya sebagai suatu peringatan akan pekerjaan penciptaan. Hari Sabat itu menunjukkan bahwa Ia adalah Pencipta dan Yang menguduskan. Hari Sabat itu memaklumkan bahwa Ia yang menciptakan segala perkara di langit dan di bumi, dan yang olehnya segala sesuatu berkaitan, adalah kepala gereja, dan dengan demikian oleh kuasaNya kita diperdamaikan dengan Allah. Berbicara mengenai Israel Ia berkata, "Hari-hari SabatKu juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah Tuhan yang menguduskan mereka", Jadi hari Sabat itu adalah tanda kuasa Kristus untuk menguduskan kita. Dan diberikan kepada semua orang yang dikuduskan Kristus. Selaku tanda kuasaNya yang menguduskan, hari Sabat itu diberikan kepada semua orang yang melalui Kristus menjadi sebagian dari Israel Allah.


Bagi semua orang yang menerima hari Sabat itu sebagai tanda kuasa Kristus yang mencipta dan menebus, merupakan suatu kesukaan. Dengan melihat Kristus di dalamnya mereka sendiri bersuka di dalam Dia. Hari Sabat bagi mereka menunjukkan pekerjaan penciptaan sebagai bukti kuasaNya yang luar biasa dalam penebusan. Sementara itu mengingatkan pikiran akan kedamaian Eden yang hilang itu, hari Sabat itu mengatakan tentang damai yang dipulihkan melalui Juruselamat. Dan setiap benda di dalam alam mengulangi undanganNya, "Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Matius 11:28)


Hari Sabat adalah rantai emas yang mempersatukan Allah dan umatNya.—The Faith I Live By, hl. 33.


Sayang sekali, karena banyak orang di dunia tidak mempedulikan hari Sabat. Mereka mengatakan bahwa semua hari itu sama (Roma 14), karena mereka tidak mau menyelidiki firman Allah. Padahal Allah sendiri sebagai Pencipta, memisahkan hari Sabat, hari ketujuh dalam minggu, sebagai hari kudus yang melebihi hari-hari biasa.


Menurut ayat renungan kita bahwa bilamana kita menguduskan hari Sabat, maka Allah yang disorga akan menguduskan kita. Matius 5:8 mengatakan, Berbahagialah orang yang kudus hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Jadi, tujuan Allah untuk menguduskan kita supaya kita dapat melihat Dia. Dan, salah satu langkah untuk memperoleh kekudusan ialah memelihara dan menguduskan hari Sabat. Jangan lupa, hari Sabat bukan hari biasa. Itu adalah hari istimewa yang Allah sisihkan dan rayakan. Maka manusia yang diciptakan oleh Allah diwajibkan untuk memelihara hari Sabat.


Di sorgapun kita akan berbakti dan menyembah Allah pada hari Sabat. Saat-saat yang kita nanti-nantikan itu menurut janji Bapa dan AnakNya, sudah tidak lama lagi. Peristiwa-peristiwa dunia sekarang, menunjukkan bahwa kita tidak lama lagi berada di dunia ini. Dan mereka yang diangkat ke sorga adalah mereka yang setia memelihara hari Sabat.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita๐Ÿ™๐Ÿ™

18 Oct 2024

Renungan Buka Sabat

 


SABAT KEEMPAT PULUH DUA


SIAPAKAH YANG MEMBACA TANDA ALLAH?


Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Wahyu 7:2,3.


Segala sesuatu yang ada di dunia dalam keadaan tidak aman. Bangsa-bangsa marah dan persediaan besar untuk peperangan sedang dilakukan. Bangsa bangkit melawan bangsa, kerajaan melawan kerajaan. Hari besar Allah sudah sangat dekatnya. Tetapi walaupun bangsa-bangsa sedang mengerahkan kekuatan mereka untuk pertempuran dan pertumpahan darah, perintah kepada malaikat-malaikat masih lebih kuat, sehingga mereka menahan keempat angin itu sampai hamba-hamba Allah dimeteraikan pada dahi mereka.—SDA Bible Commentary, jilid 7, hl. 968.


Demikianlah keempat angin itu ditahan sampai hamba-hamba Allah dimeteraikan pada dahinya. Kemudian kuasa-kuasa di bumi akan mengerahkan kekuatan mereka untuk pertempuran besar yang terakhir. BETAPA CERMATNYA KITA HARUS MENGGUNAKAN WAKTU SEDIKIT YANG TERSISA SEBAGAI PINTU KASIHAN BAGI KITA!—SDA Bible Commentary, jilid 7, hl. 968.


Pikiran-pikiran yang telah kehilangan dayanya perlu diubah. . . . Pemikiran harus dipusatkan pada Allah. Sekaranglah waktunya berusaha dengan tekun untuk mengalahkan kecenderungan-kecenderungan alamiah dari hati yang degil.—The Faith I Live By, hl. 336.


Saat sebelum kita memasukinya (masa kesukaran itu), kita semua sudah menerima meterai Allah yang hidup. Kemudian saya melihat keempat malaikat itu melepaskan keempat angin itu. Dan saya melihat bala kelaparan, wabah dan pedang, bangsa bangkit melawan bangsa, dan seluruh dunia dalam keadaan kacau-balau.—SDA Bible Commentary, jilid 7, hl. 968.


Apakah meterai yang hidup itu, yang ditaruh pada dahi umat-Nya? Itulah tanda yang tidak dapat dibaca oleh mata manusia melainkan oleh malaikat saja, KARENA MALAIKAT PEMBINASA HARUS MELIHAT TANDA PENEBUSAN INI. Yang berpikiran cerdas telah melihat tanda salib golgota pada anak-anak angkat Tuhan laki-laki dan perempuan. Dosa pelanggaran hukum Allah sudah dilenyapkan. Mereka telah memiliki pakaian perjamuan, dan menurut dengan setia pada semua perintah-perintah Allah.—SDA Bible Commentary, jilid 7, hl. 968.


Tidak ada maaf dari Tuhan bagi mereka yang mengetahui kebenaran tetapi dalam perbuatan dan perkataan tidak menurut perintah-perintah-Nya.—The Faith I Live By, hl. 336.


Pekerjaan Tuhan di atas dunia tidak lama lagi akan selesai. Allahpun mengerahkan malaikat-malaikat-Nya untuk merampungkan pekerjaan ini. Namun, ada tanda yang tidak dapat dilihat oleh manusia, melainkan hanya oleh malaikat saja. Tanda itu adalah meterai Allah. Tidak seorangpun manusia yang dapat membaca tanda itu, sehingga dalam perjuangan guna pemeteraian, kita harus selalu bersedia. Sebagai manusia kita tidak dapat melihat bahwa si A, si B, dan seterusnya telah menerima tanda pada dahinya, atau telah dimeteraikan. Dengan demikian kita tidak berhak untuk menghakimi satu dengan yang lain.


Yang penting sekarang ialah, sudahkah malaikat-malaikat Allah melihat tanda meterai itu di dahi kita masing-masing? Alangkah bahagianya kita kalau malaikat itu sudah melihat tanda itu di dahi kita. Tetapi alangkah mengerikan apabila malaikat itu tidak melihat tanda di dahi kita, lalu ia kembali ke sorga dan melaporkan, bahwa pekerjaannya sudah selesai dengan berseru, "Sudah selesai!", padahal di dahi kita tidak didapati tanda itu. Kuduskanlah hari Sabat Allah, supaya engkau dapat menerima tanda itu, walaupun tidak kelihatan oleh mata manusia, tetapi kelihatan oleh Allah sendiri.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

Kasih

Sering muncul dalam pikiranku, kasih manusia dan kasih Tuhan apa berbedanya? Tapi Tuhan menunjukkan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Jika manusia itu dekat dengan hati Tuhan maka kasihnya akan seperti Tuhan  jika hatinya jauh dari Tuhan maka kasihnya adalah kasih seorang manusia. 

Manusia kasihnya tidak sama seperti kasih Tuhan. Manusia hanya ingin mengasihi orang yang ingin dia kasihi. Mungkin itu adalah keluarganya, temannya, orang yang dia kenal, dan yang lainnya.

Tapi aku tidak yakin apakah ada orang yang mengasihi orang yang membencinya atau yang dibencinya? Hanya ada satu manusia yang seperti itu. Manusia itu adalah Yesus Kristus. Bahkan dia rela mati untuk menebus dosa orang yang membenciNya, Dia mati untuk orang yang membunuhNya.


Lagu cinta Yang terindah adalah lagu tentang kasih Tuhan Yesus kepada manusia. Puisi cinta yang terindah yang pernah ada adalah tentang kasih Tuhan Yesus.

Kasih sang Pencipta kepada ciptaanNya sungguh luar biasa. Dia sendiri lah yang memohon kepada Bapa untuk datang ke dunia dan berkorban untuk membebaskan manusia dari kutuk dosa. Kasih-Nya tak bisa dimengerti dengan pikiran manusia. Begitu hebat dan dahsyat kasih-Nya kepada manusia. 


Dan hingga saat ini Dia tetap mengasihi manusia. Walaupun manusia masih saja berbuat dosa, Dia tetap menunggu mereka kembali kepadaNya sebelum Dia menutup pintu rahmatNya bagi mereka, dan mereka pun binasa selamatnya.

Maukah kau kembali kepada-Nya? Maukah kau menerima kasih yang sangat besar itu? Terimalah kasih itu. Karena dengan hidup bersamaNya engkau akan selamat dan berbahagia di dunia yang baru.

1 Oct 2024

Aku Mau Curhat Aja'

Dear Reader ❤️ 


Hey guys, how are you all doing? I'm back after a long time. Long time no posting in here. I want to write something about my new book here. Okay, I will continue to write in Indonesian. If you speak in English you can translate it. Just click on the translator above the post. 

Hai guys Sudah lama ya nggak nulis di blog ini. Sibuk nulis buku makanya nggak nulis blog lagi. Tapi aku janji akan cari waktu untuk menulis di blog lagi. 

Karena ini adalah tempat pertama aku nulis, aku menjadi penulis karena ada blog ini. Jadi kayaknya sayang aja kalau tidak menulis blog lagi.. selama ini aku postingnya ya karyanya bisa dibilang karya orang lain. 

Bukannya tidak ada karya Aku di sini, ada sebenarnya. Tapi kebanyakan karya dari Ellen G White. Kenapa seperti itu? Alasannya adalah, Aku ingin banyak orang tahu kalau kepercayaan Gereja Masehi Advent hari ketujuh. Yang suka disalah artikan oleh orang Kristen yang lain.. Yang aku sendiri tidak bisa menjelaskannya. Jadi kebanyakan posting aku adalah dari roh nubuat. Tapi nanti aku akan selingi dengan karya aku mulai dari sekarang. Jadi tidak hanya roh nubuat saja. 

Okay, tadi aku bilang kan mau cerita tentang buku aku yang baru. Jadi tahun ini aku ikut parade menulis yang temanya ibu. Yeah karena temanya ibu,, maka aku menulis tentang mamaku. Tentang perjuangan nama membesarkan aku dan Farrell. Dan hasil dari parade itu jadilah buku solo aku yang kedua. Rasanya senang banget sih. Bisa bisa bikin buku lagi. Isinya seperti apa? Kalau mau tahu, beli aja bukunya. Nanti aku pos gambarnya di sini ya..



Okay guys, kayaknya udah cukup panjang ya aku nulisnya. Nanti kalian bosen kalau aku nulisnya kepanjangan. So, I'll see you again next time. Have a good day, bye๐Ÿ™☺️
๐Ÿฅฐ