Translate

Showing posts with label Renungan Buka Sabat. Show all posts
Showing posts with label Renungan Buka Sabat. Show all posts

12 Sept 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA PULUH TUJUH - KESUCIAN SEMU

 


Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. 1 Yohanes 2:4, 5


Dewasa ini penyucian itu sedang mendapat tempat yang menyolok dalam dunia keagamaan yang membawa bersamanya roh meninggikan diri dan meremehkan hukum Allah yang menandakan penyucian itu menjadi asing dalam ukuran agama Alkitab. Ia menyokong pengajaran bahwa penyucian adalah suatu pekerjaan yang tiba-tiba, yang olehnya melalui iman sendirian, mereka mencapai kesucian sempurna. Mereka berkata, "Percaya saja, maka berkat akan menjadi milikmu." Di pihak si penerima tidak perlu ada usaha lebih jauh yang seharusnya menjadi tuntutan. Pada saat yang sama mereka menyangkali kekuasaan hukum Allah, sambil menonjolkan diri bahwa mereka bebas dari kewajiban untuk memelihara hukum-hukum itu. TETAPI MUNGKINKAH MANUSIA MENJADI KUDUS, SESUAI DENGAN KEHENDAK DAN TABIAT ALLAH, TANPA MENYESUAIKAN DIRI DENGAN PRINSIP-PRINSIP SEBAGAI PERNYATAAN SIFAT DAN KEHENDAK-NYA?


Kerinduan terhadap suatu agama yang gampang, yang tidak ada pergumulan, tidak ada penyangkalan diri, tidak ada perceraian dari kejahatan dunia, telah membuat doktrin iman, cuma sekadar doktrin saja yang populer, tetapi apakah kata firman Allah? Rasul Yakobus berkata: "Apakah gunanya, saudara-sudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? . . . Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? ..."


Kesaksian firman Allah menentang doktrin iman tanpa perbuatan yang menjerat ini. Bukanlah iman yang menuntut belas kasihan Sorga tanpa mematuhi persyaratan ke atas mana rahmat akan dianugerahkan, itu adalah kelancangan, karena iman yang tulen adalah berdasarkan atas perjanjian dan jaminan Kitab Suci.


BIARLAH JANGAN ADA ORANG YANG MENIPU DIRINYA SENDIRI DENGAN KEPERCAYAAN BAHWA MEREKA DAPAT MENJADI KUDUS SEMENTARA DENGAN SENGAJA MELANGGAR SALAH SATU DARI PADA TUNTUTAN-TUNTUTAN ALLAH.


Perbuatan sebagai dosa yang diketahui membungkam suara Roh yang menyaksikan dan memisahkan jiwa dari Allah. . . . "Barangsiapa berkata, aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firmanNya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah." 1 Yohanes 2:4, 5.—Revival and Beyond, hl. 15-17.


IMAN KEPADA ALLAH TERMASUK MELAKUKAN PERINTAH-PERINTAH-NYA. BANYAK ORANG DI DUNIA YANG MENGAKU BERAGAMA, MENGAKU BERIMAN, TETAPI TIDAK MELAKUKAN SELURUH PERINTAH ALLAH, ANTARA LAIN MENGUDUSKAN HARI SABAT. Menurut Rasul Yohanes, mereka adalah pembohong, dan kebenaran tidak terdapat di dalam diri mereka. Kita harus mencari kebenaran itu dengan sempurna, supaya iman kita menjadi sempurna, termasuk menguduskan hari Sabat. Kesucian semu dipegang oleh banyak orang Kristen walau mereka tidak menguduskan hari Sabat. Kiranya hari Sabat ini menjadi Sabat berkat, Sabat kesukaan, dan Sabat kesucian!


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

5 Sept 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA PULUH ENAM - UMAT ALLAH DITENTANG

 


Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus. Wahyu 12:17


Umat kita telah dipandang terlalu sepele, tetapi waktunya akan datang untuk perubahan. Dunia Kristen kini mengadakan pergerakan yang akan membawa orang-orang yang memelihara hukum menjadi lebih unggul.—Testimonies for the Church, jilid 5, hl. 546.


Seluruh dunia akan digerakkan untuk membenci Masehi Advent, sebab mereka tidak mau memberi hormat kepada kepausan. oleh menyucikan hari Minggu, lembaga yang memiliki kuasa anti Kristen. Itulah maksud Setan membuat mereka terhapus sama sekali dari dunia ini supaya dalam keunggulannya atas dunia ini tidak dipertentangkan lagi. —Testimonies to Ministers, hl. 37.


Setiap kedudukan yang diambil oleh umat kita akan mendapatkan kritik dari orang-orang yang sangat cerdik; orang orang besar dunia yang paling tinggi akan turut campur tangan dengan kebenaran, dan karenanya setiap kedudukan yang kita ambil harus diteliti dengan sangat berhati-hati dan diuji oleh Kitab Suci. Kini kita tampaknya tidak mendapat perhatian, tetapi tidak selamanya demikian. Pergerakan sedang berlangsung untuk menghadapkan kita ke garis depan, dan jika teori kita tentang kebenaran dapat dipetik oleh para sejarahwan atau orang-orang besar dunia ini, biarlah mereka melakukannya.


Secara pribadi kita harus tahu sendiri apakah kebenaran itu, dan bersedia menyampaikan alasan yang kita miliki dengan lemah lembut dan rasa takut, bukan dengan angkuh dan kesombongan, kepentingan diri sendiri, melainkan dengan Roh Kristus. Kita sedang mendekati waktunya bilamana kita harus dapat berdiri sendiri untuk menjawab, menyatakan kepercayaan kita.—Evangelism, hl. 69.


KITA AKAN MENDAPAT SERANGAN DARI SEGALA ARAH; KITA AKAN DIUJI DENGAN SANGAT BERAT. Kita tidak ingin memegang iman kita secara remeh sebab hal itu diserahkan oleh leluhur kita. Iman semacam itu tidak akan dapat bertahan menghadapi ujian yang amat berat yang terbentang di hadapan kita. Kita ingin tahu mengapa kita menjadi Masehi Advent Hari Ketujuh, alasan sesungguhnya apa yang mendorong kita sampai kita keluar meninggalkan dunia ini untuk menjadi orang yang terpisah dan asing dari yang lain.


Kuasa kegelapan akan membuka serangan yang ditujukan kepada kita; dan semua orang yang bersikap acuh tak acuh dan lalai, yang telah menempatkan kasih sayang mereka pada harta kekayaan duniawi, dan yang tidak mau memahami hubungan Allah dengan umatNya, akan menjadi mangsanya. TIDAK ADA KUASA, SELAIN DARI PADA PENGETAHUAN AKAN KEBENARAN SEBAGAIMANA YANG TERDAPAT DALAM YESUS, YANG PERNAH AKAN MEMBUAT KITA TEGUH; tetapi dengan kebenaran ini, seseorang dapat mengusir seribu, dua ribu sampai sepuluh ribu orang yang akan lari pontang-panting.—Review and Herald, 29 April 1884.


Sejak mulainya sidang Kristus di dunia ini, Setan yang sudah kalah dalam peperangannya dengan Yesus, ketika Yesus bangkit dari antara orang mati karena maut tidak berkuasa atasnya, akan berusaha dengan segala kelihaiannya untuk menipu, menindas, menganiaya, dan membunuh umat Allah. TETAPI INI SEMUA ADALAH UJIAN UNTUK KITA, DAN JIKA KITA MENANG, KITA AKAN MAKAN SEHIDANGAN DENGAN TUHAN DI DALAM KERAJAANNYA.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

29 Aug 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA PULUH LIMA - SABAT DIPALSUKAN



Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi. Yesaya 24:5


Rakyat Amerika Serikat terkenal dengan orang-orang yang murah hati, tetapi bilamana membatasi kebebasan beragama, meninggalkan paham Protestanisme, dan mengarahkan wajahnya kepada kepausan, maka takaran dosa mereka akan menjadi penuh, dan "kemurtadan nasional” akan tercatat dalam buku-buku sorga Akibatnya, kemurtadan ini akan menimbulkan kehancuran nasional.—Review and Herald, 2 Mei 1893.


Oleh perintah yang memaksa, lembaga kepausan melanggar hukum Allah, maka bangsa kita akan memutuskan dirinya sepenuhnya dari kebenaran. Bilamana paham (Protestanisme) merentangkan tangannya untuk berpegangan tangan dengan kuasa Roma, bilamana ia menyeberangi jurang pemisah untuk bergandengan tangan dengan spiritualisme, bilamana di bawah pengaruh kesatuan tiga serangkai ini, negara kita (Amerika Serikat) akan menolak setiap prinsip Undang-Undangnya sebagai satu negara Protestan dan pemerintah Republik, dan akan menyediakan perlengkapan penyebaran kepalsuan kepausan dan angan-angan, kemudian kita akan mengetahui bahwa waktunya sudah tiba bagi Setan untuk melakukan pekerjaan yang menakjubkan, dan itulah pertanda kesudahan sudah dekat.—Testimonies for the Church, jilid 5, hl. 451.


Dengan perantaraan Spiritualisme, Setan muncul bagaikan seorang yang murah hati, menyembuhkan penyakit banyak orang, dan mengaku mengemukakan satu sistem iman agama yang baru dan ditinggikan; tetapi pada saat yang sama ia bekerja sebagai seorang perusak.


Sementara ia tampil di tengah-tengah manusia sebagai seorang tabib atau dokter terkenal yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit mereka, maka ia akan membawa penyakit dan kebinasaan, sehingga kota-kota yang padat penduduknya berkurang untuk mendapatkan kehancuran dan reruntuhan puing.


Dan kemudian si penipu yang lihai itu akan membujuk orang-orang dan mengatakan bahwa mereka yang melayani Allah itulah yang menyebabkan timbulnya malapetaka ini.—The Great Controversy, hl. 589, 590.


Sementara manusia meninggalkan Allah semakin lama semakin jauh, Setan diizinkan menguasai orang-orang durhaka itu sepenuhnya. Ia melemparkan kebinasaan ke tengah-tengah manusia. Terjadilah kecelakaan di laut dan di darat. Harta kekayaan dan nyawa akan binasa oleh api dan air bah. Setan bertekad keras untuk memerintahkan hal ini supaya terjadi pada orang-orang yang tidak mau tunduk pada patung yang didirikannya. Sasaran ditujukan kepada Masehi Advent Hari Ketujuh sebagai penyebab kesukaran ini. "Orang-orang ini berdiri membela hukum," kata mereka. "Mereka menodai hari Minggu. Pada saat mereka dipaksa menurut hukum pemeliharaan hari Minggu, ketika itulah akan terputusnya penghakiman yang mengerikan ini."—Review and Herald, 16 Juli 1901.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

22 Aug 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA PULUH EMPAT - SABAT UJIAN KESETIAAN

 


"Tetapi apabila kamu tidak mendengarkan perintah Ku untuk menguduskan hari Sabat dan untuk tidak masuk mengangkut barang-barang melalui pintu-pintu gerbang Yerusalem pada hari Sabat, maka di pintu-pintu gerbangnya Aku akan menyalakan api, yang akan memakan habis puri-puri Yerusalem, dan yang tidak akan terpadamkan." Yeremia 17:27


Pokok persoalan yang sangat menakutkan akan terjadi di dunia ini. Kuasa-kuasa dunia, bergabung dengan perang melawan hukum Allah, akan mengeluarkan perintah agar semua orang "kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba," akan menghadapi kebiasaan-kebiasaan gereja menyucikan hari sabat yang palsu. Semua orang yang menolaknya akan dijatuhi hukuman mati. Di pihak lain, hukum Allah memerintahkan supaya menurutinya sebagai hari perhentian Khalik, dan mengancam dengan murka terhadap orang-orang yang melanggar ajaran-ajarannya.


Dengan pokok persoalan jelas yang terbentang di hadapannya, siapa saja yang menginjak-injak hukum Allah, lalu mengikuti hukum manusia, akan menerima tanda binatang itu; ia akan menerima tanda kesetiaan pada kuasa yang ditetapkan untuk dipilihnya ganti hukum Allah.


Hari Sabat akan menjadi ujian kesetiaan yang berat, karena itulah pokok kebenaran yang khusus dipertentangkan. Bilamana ujian yang terakhir dijalankan di tengah-tengah manusia, maka garis pemisah yang jelas akan ditarik di antara mereka yang melayani Allah dan yang tidak. Sementara pemeliharaan hari Sabat palsu bergandengan dengan hukum negara, berlawanan dengan hukum keempat, akan menjadi semacam sumpah setia kepada kuasa yang berlawanan dengan Allah, maka pemerliharaan hari Sabat, menurut hukum Allah, merupakan satu bukti kesetiaan pada Khalik. Sementara satu kelompok, oleh menerima tanda takluk pada kuasa duniawi, menerima tanda binatang itu, maka yang lain akan memilih tanda kesetiaan pada kuasa ilahi, menerima meterai Allah.


Sampai pada hari ini mereka yang mengumandangkan kebenaran pekabaran malaikat ketiga sering dipandang sebagai pengacau. . . . Tetapi sementara pertentangan pemeliharaan hari Minggu secara luas dilancarkan, satu peristiwa yang sudah lama diragukan dan kurang dipercaya akan tampak lebih dekat, dan pekabaran malaikat ketiga akan menimbulkan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.—The Great Controversy, hl. 604-605.


Alangkah lihainya Setan itu, yang memberikan pekabaran amaran supaya berlaku setia kepada Allah, malahan dipandang sebagai pengacau. Mengapa demikian? Oleh sebab pekabaran yang mereka berikan bertentangan dengan kehendak Setan, si ular tua itu. Maka dengan kelihaiannya, ia menuduh hamba-hamba Allah yang setia sebagai pengacau. Di sini, hari Sabat itu, benar-benar merupakan ujian bagi umat Allah supaya menjadi umat pilihan. Ingat, engkau tidak cukup hanya menjadi umat Allah, engkau harus menjadi umat pilihan, barulah engkau dapat menerima pahala di dalam kerajaan Allah.


Apabila kita memandang ke belakang, sampai ke zaman Adam, Henokh, Abraham, Musa, Samuel, Daud, Elia sampai kepada Daniel dan nabi-nabi lainnya, mereka semua telah setia melakukan dan menuruti perintah-perintah Allah, maka mereka tercatat sebagai umat pilihan Allah, yang bahkan bukan saja menantikan kedatangan Yesus, malahan sudah ada yang bersama-sama dengan Yesus sekarang di dalam kerajaan sorga itu. Itulah Henokh, Musa, dan Elia. Saya percaya bahwa engkaupun ingin berada dengan mereka di dalam sorga. Semoga!


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

15 Aug 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA PULUH TIGA - METERAI ALLAH DAN TANDA BINATANG

 


Apabila kamu sungguh sungguh mendengarkan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan tidak membawa masuk barang-barang melalui pintu-pintu gerbang kota ini pada hari Sabat, tetapi menguduskan hari Sabat dan tidak melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, maka melalui pintu-pintu gerbang kota ini akan berarak masuk raja-raja dan pemuka pemuka, yang akan duduk di atas takhta Daud, dengan mengendarai kereta dan kuda: mereka dan pemuka-pemuka mereka, orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem. Dan kota ini akan didiami orang untuk selama-lamanya. Yeremia 17:24, 25


Orang-orang benar yang hidup akan menerima meterai Allah menjelang penutupan masa pencobaan.—Selected Messages, buku 1, hl. 66.


Tanda, atau meterai Allah dinyatakan dalam penyucian hari ketujuh, Sabat, hari peringatan penciptaan Tuhan. . . . Tanda binatang itu adalah lawan dari meterai Allah ini, yakni memelihara hari yang pertama dalam minggu.—Testimonies for the Church, jilid 8, hl. 117.


Pemeliharaan hari Minggu belum lagi merupakan tanda binatang itu, dan tidak akan menjadi tanda binatang sebelum keluar perintah mendesak manusia menyembah sabat yang palsu. Waktunya akan datang bilamana hari ini akan menjadi ujian, tetapi waktunya belum tiba.—SDA Bible Commentary, jilid 7, hl. 977.


Belum ada seorangpun yang telah menerima tanda binatang itu. Waktu ujian itu belum tiba. Ada orang-orang Kristen sejati dalam setiap gereja, tidak terkecuali di kalangan anggota gereja Roma Katolik. Belum ada seorangpun yang sudah dihukum sebelum mendapat terang, dan melihat kewajiban terhadap hukum yang keempat. Tetapi bilamana perintah sudah keluar untuk memaksakan hari Sabat palsu, dan suara nyaring malaikat ketiga berkumandang mengamarkan manusia supaya menyembah binatang dan patungnya, maka garispun ditariklah di antara yang palsu dan yang benar. Kemudian mereka yang terus-menerus melanggar akan menerima tanda binatang itu.—Evangelism, hl. 234, 235.


Jika terang kebenaran itu telah disampaikan kepadamu, menyatakan hari Sabat, hukum keempat, dan menunjukkan bahwa tidak ada dasar dari Firman Allah mengenai penyucian hari Minggu, lalu engkau masih tetap berpaut pada hari sabat palsu, dan tidak mau menyucikan hari Sabat yang Allah katakan "hari kudusKu," maka engkau menerima tanda binatang itu. Kapankah hal ini terjadi? Bilamana engkau menurut perintah berhenti hari Minggu dan mulai menyembah Allah hari itu, sementara engkau tahu bahwa tidak terdapat sepatah katapun dalam Alkitab yang menunjukkan hari Minggu menjadi lain dari pada hari kerja biasa, engkau setuju menerima tanda binatang itu, dan menolak meterai Allah.—Evangelism, hl. 235.


Tidak lama lagi, setiap anak Allah akan mendapatkan meteraiNya. Mungkin meterai itu akan diletakkan di atas dahi mereka! Siapakah yang tahu sudah lewat waktunya bilamana malaikat itu keluar memeterai hamba-hamba Allah di dahi mereka?—Review and Herald, 28 Mei 1889.


Baik Allah maupun Setan, kedua-duanya memiliki tanda, benarnya cuma Allah yang memiliki tanda, sebagai bendera yang mengingatkan bahwa Ia adalah khalik semesta alam. Tetapi Setan meniru cara Allah bekerja lalu membuat tanda sendiri, membuat bendera sendiri. Jika tanda atau bendera Allah adalah hari Sabat, maka tanda atau bendera Setan adalah hari Minggu. Hari Sabat adalah bendera asli, sedangkan hari Minggu adalah bendera Palsu. Supaya kita dapat masuk ke dalam kerajaan Allah, maka kita harus memegang bendera atau panji Allah yang benar, yaitu hari Sabat.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

8 Aug 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA PULUH DUA - UJIAN BAGI UMAT ALLAH

 


Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus. Wahyu 12:17


"Kita tidak perlu tertipu. Pemandangan-pemandangan ajaib, yang erat hubungannya dengan Setan, akan segera terjadi. Firman Allah menyatakan bahwa Setan akan mengadakan mujizat. Ia akan menjadikan manusia sakit lalu kemudian dengan tiba-tiba mencabut kuasa Setannya dari mereka. Maka mereka akan dianggap sudah sembuh. Pekerjaan yang tampaknya menyembuhkan ini akan menyebabkan orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh menghadapi ujian. Banyak yang memiliki terang besar akan gagal berjalan di dalam terang itu, oleh sebab mereka tidak bersatu dengan Kristus.” Selected Messages, Buku 1, hl. 53.


"Saya melihat umat kita berada dalam kesusahan besar, menangis dan berdoa, sambil memohon kepastian janji Allah, sedangkan orang jahat berada di sekeliling kita, mengolok-olok kita dan mengancam untuk membinasakan kita. Mereka mengejek kelemahan kita, mereka mengolok-olok kecilnya jumlah anggota kita, dan menggoda kita dengan kata-kata yang terasa sangat menyakitkan. Mereka menuduh kita dengan pendirian bebas yang berpisah dari seluruh dunia. Mereka menghalangi sumber kehidupan kita sehingga kita tidak boleh membeli atau menjual, dan menuduh kita sebagai penyebab kemiskinan dan kekacauan. Mereka tidak dapat melihat bagaimana kita hidup tanpa dunia; tadinya kita bergantung atas dunia, dan kita harus menyerah kepada adat istiadat, praktek-praktek dan undang-undang dunia, atau kita harus keluar dari sana.


Jikalau hanya kita saja orang-orang di dunia yang dikasihi Tuhan maka gelagatnya mengerikan terhadap kita. Mereka menyatakan bahwa mereka memiliki kebenaran, bahwa mujizat ada di antara mereka, bahwa malaikat dari Sorga berbicara dengan mereka, dan berjalan dengan mereka, bahwa kuasa besar, tanda-tanda dan mujizat dilakukan di antara mereka, dan inilah Millenium Duniawi, yang telah lama mereka tunggu-tunggu. Seluruh dunia telah ditobatkan sesuai dengan hukum hari Minggu (bukan lagi hari sabat), dan kelompok kecil orang-orang yang lemah ini berdiri di luar perlindungan hukum negeri, dan hukum Allah, dan mengaku hanya merekalah orang-orang yang benar di bumi." Letter 6,1844.


"Umat Allah tidak akan mendapat keamanan dengan mengadakan mujizat, sebab Setan akan meniru setiap mujizat yang mungkin dilakukan. Mereka harus berdiri di atas Firman yang hidup, “Adalah tersurat." Selected Messages, Buku 2, hl. 55.


Orang banyak di dunia akan memilih hari sabat palsu (hari minggu), gantinya hari Sabat yang benar (hari Sabtu), oleh sebab mereka lebih menyukai kesenangan dunia, dari pada menderita sementara berada di dunia, yang ketika Yesus datang kedua kali; mereka yang menderita akan menerima hidup kekal, sedang mereka yang menyenangi dunia akan menerima hukuman yakni kematian kekal.


Tidak banyak orang yang mengerti bahwa tidaklah cukup bagi kita untuk hanya menjadi Umat Allah dan kemudian selamat. Sebagai umat Allah di bumi yang berdosa, banyak orang yang mengaku bahwa mereka adalah umat Allah, dengan demikian berharap akan beroleh hidup yang kekal itu: Namun, tidak semua umat Allah akan diselamatkan. Hanyalah mereka yang dipilih, dari antara umat Allah, yakni yang disebut umat pilihan yang akan diselamatkan. Kita harus menjadi umat pilihan; dan sebagai umat Allah, untuk menjadi umat pilihan, kita harus melalui ujian, dan salah satu penguji kita adalah menguduskan hari Sabat.


Banyak orang Kristen sekarang mengaku bahwa mereka percaya pada Allah, namun apabila ditanya apakah Allah percaya pada mereka, maka mereka menjadi ragu-ragu, oleh sebab mereka belum menjadi umat pilihan. Dan, umat pilihan Allah adalah mereka yang memelihara hari Sabat.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

1 Aug 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA PULUH SATU - SETAN MENYAMAR SEPERTI KRISTUS



Akulah TUHAN, Allahmu: Hiduplah menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan lakukanlah peraturan-peraturan-Ku dengan setia, kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allahmu. Yehezkiel 20:19, 20

Adalah pekerjaan anti Kristus yang mengubah dan memalsukan hari Sabat; padahal Allah memerintahkan untuk menguduskan hari SabatNya. Untuk itu Setan akan berupaya seberapa dapat, bahkan akan menyamar sehingga menyerupai Kristus dengan satu tujuan, ialah hendak menyesatkan semua manusia. Ia akan membuat mujizat dan tanda-tanda ajaib. Nanti ketika ia mengumumkan hari sabatnya sendiri, barulah ketahuan bahwa ia adalah Kristus palsu.

"Pada zaman ini anti Kristus akan muncul seperti Kristus yang sebenarnya, lalu hukum Allah akan ditiadakan sepenuhnya pada bangsa-bangsa di dunia kita. Pemberontakan melawan hukum kudus Allah akan benar-benar menjadi matang. Tetapi pemimpin yang sebenarnya atas segala pemberontakan ini adalah Setan yang berpakaian seperti seorang malaikat terang. Manusia akan tertipu dan akan meninggikan dia ke tempat Allah, dan mendewakan dia. Tetapi Yang Mahakuasa akan turun tangan, dan kepada gereja-gereja yang murtad yang bersatu dalam meninggikan Setan, hukuman akan berlangsung, sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah yang menghakimi dia, adalah kuat."' Testimonies to Ministries, hl. 62.

"Dengan menyaru seperti seorang malaikat terang, ia (Setan) akan menjelajahi bumi sama seperti pekerja yang mondar-mandir Dengan bahasa yang indah ia akan meninggikan perasaan yang halus. Kata-kata yang baik akan diucapkannya, begitu juga dengan perbuatan-perbuatan yang baik. Kristus akan ditiru, tetapi pada satu titik akan ada perbedaan yang dapat dikenal. Setan akan membelokkan orang-orang dari hukuman Allah."-Fundamentals of Christian Education, hl. 471, 472.

"Ia akan memaklumkan bahwa hari Sabat sudah diubah dan hari ketujuh kepada hari pertama dalam minggu; dan sebagai tuan atas hari pertama dalam minggu ia akan menyuguhkan hari sabat palsu ini sebagai ujian kesetiaan kepadanya."--Manuscript 153, 1902.

"Tidaklah mungkin memberikan suatu gagasan pengalaman umat Allah yang akan hidup di atas bumi bilamana kemuliaan abadi dan ulangan penganiayaan masa silam akan bercampur-baur. Mereka akan berjalan di dalam terang yang memancar dari takhta Allah. Dengan perantaraan malaikat-malaikat akan ada hubungan tetap antara sorga dan bumi. Dan Setan, dikelilingi oleh malaikat-malaikat jahat, dan mengakui sebagai Allah, akan mengadakan bermacam-macam mujizat, untuk menipu, sekiranya mungkin sampai kepada umat pilihan. Umat Allah tidak akan menemukan keselamatan mereka dalam melakukan mujizat, karena Setan akan meniru mujizat yang akan dilakukan. Umat Allah yang dicobai dan diuji akan memperoleh kuasa mereka dalam tanda yang dikatakan dalam Keluaran 31:12-18. Mereka harus menyatakan pendirian mereka dengan perkataan hidup: "Adalah tersurat." Inilah satu-satunya landasan di atas mana mereka dapat berdiri dengan aman."— Testimonies, jilid 9, hl. 16.

Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

25 Jul 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA PULUH - ANCAMAN KEMATIAN

 


Beginilah firman TUHAN: Berawas-awaslah demi nyawamu! Janganlah mengangkut barang-barang pada hari Sabat dan membawanya melalui pintu-pintu gerbang Yerusalem! Janganlah membawa barang-barang dari rumahmu ke luar pada hari Sabat dan janganlah lakukan sesuatu pekerjaan, tetapi kuduskanlah hari Sabat seperti yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu. Yeremia 17:21, 22


Berulang-ulang Tuhan Allah, memerintahkan melalui nabinabiNya supaya Sabat hari ketujuh itu dikuduskan. PELANGGARAN ATAS HARI SABAT MERUPAKAN SUATU PEMBERONTAKAN KEPADA ALLAH, DAN IA SANGAT MARAH TERHADAP PELANGGARAN ITU. Umat Allah yang setia tidak akan mengkhianati Tuhan, bahkan akan rela berkorban untuk membela kebenaran termasuk menguduskan hari Sabat. Tetapi Setan tidak menghendaki kesetiaan kepada Tuhan. Ia akan mengerahkan segala kemampuannya untuk memusnahkan para pemelihara hari Sabat. Mari kita ikuti penjelasan Roh Nubuat yang berikut:


"Peristiwa-peristiwa hebat akan segera terjadi di dunia. Kesudahan segala perkara sudah dekat. Masa kesukaran segera akan berlaku kepada umat Allah. Maka perintah itu akan dikeluarkan terhadap mereka yang memelihara hari Sabat Tuhan untuk menjual atau membeli, dan mengancam mereka dengan hukuman, dan bahkan dengan hukuman mati, jika mereka tidak mau memelihara hari pertama dalam minggu sebagai hari Sabat."-Review and Herald, 19 November 1908.


PERINTAH YANG AKAN DIKELUARKAN UNTUK MELAWAN UMAT ALLAH SANGAT MIRIP DENGAN PERINTAH YANG DIKELUARKAN AHASYWEROS TERHADAP ORANG YAHUDI PADA ZAMAN RATU ESTER. Setanlah yang menghasut sehingga ada rencana kotor untuk membersihkan bumi dari mereka yang menyimpan pengetahuan tentang Allah yang benar. Tetapi rencananya dikalahkan oleh kuasa penolak yang memerintah di antara anak-anak manusia.


Dunia Protestan sekarang melihat kelompok kecil yang memelihara hari Sabat seperti Mordekhai di pintu gerbang. Tabiat dan tingkah lakunya, menyatakan penghormatan kepada hukum Allah, yang merupakan suatu teguran tetap kepada mereka yang tidak takut akan Tuhan dan yang sedang menginjak-injak SabatNya; si penyerang yang tidak diundang dengan sarana yang ada seharusnya diusir sejauh-jauhnya.


Otak yang sama merencanakan perlawanan terhadap orang-orang setia sepanjang zaman yang silam masih terus berusaha untuk membersihkan bumi ini dari mereka yang takut akan Allah dan menurut hukumNya. Setan akan membangkitkan amarah terhadap kelompok kecil yang sungguh-sungguh tidak mau menerima adat kebiasaan dan tradisi-tradisi populer. Manusia yang mempunyai kedudukan dan nama baik akan bersatu dengan yang tidak mengindahkan hukum yang keji lalu bersepakat melawan umat Allah. Di medan pertempuran ini timbullah peperangan sengit terakhir antara kebenaran dan kesalahan. Tetapi kita tidak dibiarkan terombang-ambing dalam keadaan begini. Kini, sama seperti pada zaman Mordekhai, Tuhan akan mempertahankan kebenaranNya dan umatNya."-Testimonies, jilid 5, hl. 450, 451.


Memang, menjelang kedatangan Tuhan yang kedua kali, hari Sabat adalah penguji bagi umat Allah. Mereka akan dibenci, diusir, dianiaya, tetapi sebagaimana Ester dahulu kala bersama bangsanya diluputkan oleh Allah, begitulah pula umatNya pada zaman sekarang yang jahat ini.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

18 Jul 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH SEMBILAN - NUBUATAN TENTANG AMERIKA SERIKAT

 


Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Wahyu 13:11


"Satu bangsa, hanya satu bangsa, yang memenuhi ciri-ciri khas nubuatan ini; dengan tidak dapat salah ini menunjukkan Amerika Serikat."—Great Controversy, hl. 440.


"Inilah gambaran yang mengejutkan mengenai bangkitnya dan pertumbuhan bangsa itu. Dan binatang yang bertanduk dua seperti anak domba, melambangkan kesucian dan kelembutan, menyatakan tabiat pemerintahan negara itu dengan sebaik-baiknya, sebagaimana yang dinyatakan dalam dua landasan prinsipnya, Republik dan Protestan.''—Spirit of Prophecy, jilid 4, hl. 277.


Tuhan telah melakukan lebih banyak bagi Amerika Serikat dari pada suatu negara lain di atas mana matahari bersinar. Di sini Ia menyediakan suaka bagi umatNya, di mana mereka dapat berbakti kepadaNya sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Di sini agama Kristen memperoleh kemajuan dan kemurniannya. Ajaran memberi hidup dari satu Pengantara antara Allah dan manusia telah diajarkan dengan bebas, sebebas-bebasnya. Allah merencanakan supaya negara ini seharusnya senantiasa tetap bebas bagi semua orang untuk berbakti kepadaNya sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Ia merencanakan, supaya semua lembaga pemerintah sipilnya, dengan produksinya yang meluas, haruslah melambangkan kebebasan pengabaran Injil.


Tetapi musuh segala kebenaran telah merencanakan lain terhadap cita-cita Allah untuk negara ini. Ia membawa masuk usaha-usaha yang akan menyebabkan manusia melupakan adanya Allah. Keduniawian dan keserakahan, yang merupakan berhala, akan berhasil melalui pekerjaan si penipu besar, sampai hukum Allah dan semua peraturannya (termasuk menguduskan hari Sabat), akan dinyatakan tidak berlaku. -Manuscript 17, 1906.


"Kepada saya telah ditunjukkan bahwa Setan sembunyi-sembunyi datang kepada kita. Melalui suruhan Setan, hukum Allah (terlebih hari Sabat) akan ditiadakan. Di negara Amerika Serikat yang membanggakan kemerdekaan, kebebasan beragama akan tamat riwayatnya."—Evangelism, hl. 236.


"Bilamana Amerika Serikat, di dalam lembaga pemerintahannya, akan menjalankan undang-undang yang mengikat keyakinan manusia sehubungan dengan hak-hak beragama, memaksakan pemeliharaan hari Minggu, dan menyebabkan kuasa penindasan dikenakan terhadap mereka yang memelihara Sabat hari Ketujuh, maka hukum Allah dengan segala kesengajaan dan tujuan akan dinyatakan tidak berlaku; dan kemurtadan nasional akan diikuti oleh kehancuran nasional."—Bible Commentary jilid 7, hl. 977.


Jadi Amerika Serikat yang tadinya membuka pintu pemberitaan injil yang benar termasuk pekabaran hari Sabat, nantinya akan menutup pintu kebebasan beragama dan bahkan akan memberlakukan, penindasan terhadap orang-orang yang memelihara dan mempertahankan hukum Allah; apalagi yang menguduskan hari Sabat Tuhan. Maka kita harus berjaga dan berdoa memohon kelepasan.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

11 Jul 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH DELAPAN - PROTESTAN BERJABATAN TANGAN DENGAN KEPAUSAN



Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu. Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan mereka mereka berikan kepada binatang itu. Wahyu 17:12, 13

"Ketika kita mendekati krisis terakhir, maka itulah saat penting bahwa keselarasan dan kesatuan harus ada di antara perkakas-perkakas Tuhan. Dunia dipenuhi dengan pergolakan dan peperangan serta perselisihan. *Namun di bawah satu kepala kuasa kepausan. maka orang-orang akan bersatu untuk melawan Allah dalam diri saksi-saksiNya." —Testimonies, jilid 7, hl. 82.*

"Apakah yang telah menyebabkan kerajaan ini memperoleh kuasa ini? Protestan, suatu kekuatan yang di pihak lain mengaku memiliki roh dan pembawaan seekor anak domba dan bersekutu dengan Sorga, di pihak sini ia berbicara juga dengan suara seekor naga. Ini digerakkan oleh suatu kuasa dari bawah."—Bible Commentary, jilid 7, hl. 983.

Mereka seia sekata." Akan ada ikatan persatuan yang menyeluruh, suatu perpaduan raksasa, suatu persekutuan kekuatan Setan. "Kekuatan dan kekuasaan mereka, mereka berikan kepada binatang itu." Begitulah dinyatakan kesewenang-wenangan yang sama, kuasa menindas terhadap kebebasan beragama, kebebasan menyembah Allah sesuai dengan keyakinan, sama seperti yang dinyatakan oleh kepausan, ketika pada masa yang lalu ia menganiaya mereka yang tidak mau menerima upacara-upacara keagamaan dan perayaan-perayaan Roma.

"Dalam peperangan yang akan berkecamuk pada akhir zaman akan ada persatuan melawan umat Allah, yaitu semua kuasa kejahatan yang telah murtad dari kesetiaan terhadap hukum Yehova. Dalam peperangan ini hari Sabat hukum keempat akan menjadi pokok persoalan yang besar; oleh sebab di dalam hukum hari Sabat sang pemberi hukum itu memperkenalkan diriNya sebagai khalik langit dan bumi."—Idem.

Melalui dua kesalahan besar, yaitu kebakaan jiwa dan kesucian hari Minggu, Setan akan menjerumuskan orang-orang ke bawah penipuannya. Sementara yang pertama tadi meletakkan dasar-dasar spiritisme, yang kedua menciptakan ikatan simpati dengan Roma. Protestan di Amerika Serikat akan paling jauh merentangkan tangannya melintasi lautan untuk memegang tangan spiritisme, mereka akan melampaui jurang pemisah untuk berjabatan tangan dengan kuasa Roma; dan di bawah tiga serangkai ini, negara ini akan mengikuti jejak Roma dalam menginjak-injak hak asasi keyakinan." —Great Controversy, hl. 588.

Dengan kata lain semua kekuatan dan kuasa-kuasa dunia akan dihimpun oleh Setan untuk melawan dan memusnahkan umat Allah yang sisa, yaitu mereka yang memelihara hukum Allah dan menguduskan Sabat hari yang ketujuh, sebagaimana yang diperintahkan Allah sendiri. Maka "yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus yang menuruti perintah Allah dan iman akan Yesus."

Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

27 Jun 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH ENAM - HARUS HIDUP JAUH DARI KOTA

 

"Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel, para pembaca hendaklah memperhatikannya, maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. Matius 24:15, 16


Allah mempunyai cara untuk melepaskan umatNya. Ia memberikan amaran supaya umatNya yang setia memperhatikan bahkan mempelajari nubuatan nabi Daniel tentang zaman akhir. Ia menganjurkan supaya apabila Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, artinya apabila atas nama agama palsu melarang agama yang tulen bahkan menindas mereka yang mempertahankan kebenaran (terutama yang menguduskan hari Sabat), maka umat Allah yang berada di kota-kota hendaknya “melarikan diri ke pegunungan.”


"Waktunya tidak lama lagi, bilamana sama seperti murid-murid dulu, kita akan dipaksa mencari perlindungan di tempat-tempat sunyi dan terasing. Sama seperti pengepungan kota Yerusalem oleh tentara Roma adalah tanda bagi orang-orang Kristen di Yudea untuk mengungsi, begitu juga anggapan terhadap kuasa di pihak bangsa Amerika (AS) dalam perintah memaksakan hari Sabat Paus akan menjadi amaran bagi kita. Maka itulah saatnya meninggalkan kota-kota besar, dan juga kota-kota kecil lalu mencari tempat tinggal di tempat-tempat yang sunyi di pegunungan." —Testimonies, Jilid 5, hl. 464, 465.


"Bertahun-tahun lamanya kepadaku telah diberi terang khusus bahwa kita tidak boleh memusatkan pekerjaan kita di dalam kota-kota. Huru-hara dan kekacauan yang melanda kota-kota ini, kondisi-kondisi yang timbul akibat serikat buruh yang serang-menyerang, akan terbukti menjadi rintangan terhadap pekerjaan kita. Manusia sedang berjuang untuk membawa mereka yang berada di bawah tanda yang lain beralih kepada perserikatan-perserikatan yang tertentu. Ini bukanlah rencana Allah, tetapi rencana suatu kuasa yang tidak perlu kita akui secara bijak. Firman Allah sedang digenapi; orang-orang jahat mengikatkan diri mereka sendiri dalam satu tumpukan siap untuk dibakar."—Testimonies, jilid 7, hl. 84.


"Perserikatan-perserikatan dagang dan persekutuan dunia adalah jerat. Jauhkan diri dari mereka, dan tinggalkan mereka saudara-saudara. Janganlah melakukan sesuatu dengan mereka. Sebab perserikatan dan persekutuan inilah, maka segera akan sulit bagi lembaga-lembaga kita untuk menjalankan pekerjaan kita di kota-kota. Didiklah orang-orang kita untuk tinggal di tempat yang jauh dari kota yaitu di desa, di mana mereka dapat memperoleh sebidang kecil tanah, dan mendirikan rumah untuk mereka sendiri dan anak-anak mereka. Tidak lama lagi akan terjadi pergolakan dan kekacauan di kota-kota, sehingga mereka yang ingin meninggalkannya tidak bisa lagi." —Selected Messages, Buku 2, hl. 142.


"Kita tidak usah menempatkan diri kita di mana kita akan dipaksa berhubungan akrab dengan mereka yang tidak menghormati Allah. Suatu krisis segera akan terjadi sehubungan dengan pemeliharaan hari Minggu. Pihak yang memegang hari Minggu akan memperkuat dirinya sendiri dalam tuntutannya yang palsu, dan ini akan berarti penindasan kepada mereka yang tetap teguh memelihara hari Sabat Tuhan. Jikalau dalam jaminan Allah kita dapat memperoleh tempat aman yang jauh dari kota, maka Tuhan akan melakukan hal ini. Ada masa kesukaran sengit terbentang di hadapan kita." —Country Living, hl. 20, 21.


Namun, janganlah kita takut, tetaplah kuduskanlah hari Sabat Tuhan, karena Ia akan melindungi, menjaga dan memelihara kita.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

13 Jun 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH EMPAT - HARI MINGGU BOLEH MENGINJIL

 


Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Wahyu 14:12


“Menentang hukum hari Minggu semata-mata akan memperkuat penganiayaan yang mereka lakukan sebagai fanatik/agama yang berusaha memaksakan hukum itu. Janganlah memberi mereka kesempatan untuk menyebut engkau pelanggar hukum. Jikalau mereka yang memerintah manusia tidak takut akan Allah atau manusia, maka pemerintahannya akan kehilangan kemeriahannya, dan mereka akan melihat bahwa tidaklah bertanggung jawab dengan pemeliharaan hari Minggu. Terus sajalah dengan pekerjaan penginjilanmu, dengan Alkitabmu di tanganmu, maka musuh akan melihat bahwa ia telah menyia-nyiakan pekerjaannya sendiri. Orang tidak menerima tanda binatang itu oleh sebab ia menunjukkan bahwa ia menyadari kebijaksanaan memelihara perdamaian dengan berhenti dari pekerjaan yang menimbulkan serangan, sambil melakukan pekerjaan yang sangat penting pada waktu yang sama.


“Apabila kita memanfaatkan hari Minggu untuk pekerjaan penginjilan, maka cambuk akan diambil dari tangan orang fanatik yang sewenang-wenang, yang suka merendahkan umat Masehi Advent Hari Ketujuh.”


“Hari Minggu dapat dimanfaatkan untuk melakukan bermacam-macam pekerjaan yang dapat menyediakan banyak hal untuk Tuhan. Pada hari ini kumpulan-kumpulan di tempat terbuka dan kumpulan-kumpulan di luar kota dapat diadakan. Pekerjaan dari rumah ke rumah dapat dilakukan. Mereka yang menulis dapat menggunakan hari itu untuk menulis pembahasan mereka. Sekiranya mungkin biarlah acara-acara agama diadakan pada hari Minggu. Buatlah kumpulan-kumpulan ini menjadi sangat menarik. Nyanyikanlah nanyian-nyanyian yang sungguh membangun kerohanian, dan berbicaralah dengan kuasa dan kepastian tentang kasih Juruselamat. Bicarakan tentang pertarakan dan pengalaman keagamaan yang sejati. Dengan demikian engkau akan belajar banyak bagaimana bekerja, dan mencapai banyak jiwa.


“Hukum untuk pemeliharaan hari pertama dalam minggu adalah hasil kemurtadan gereja-gereja Kristen. Hari Minggu adalah anak Kepausan, yang ditinggikan oleh dunia Kristen di atas hari kudus Allah. Dalam keadaan apapun umat Allah tidak perlu menghormatinya. Tetapi saya mengharapkan mereka mengerti bahwa mereka tidak melakukan kehendak Allah yang dengan beraninya mengadakan perlawanan sedangkan Ia menginginkan mereka menghindarkannya.” Testimonies, jilid 9, hl. 232, 233, 235.


“Pemandangan-pemandangan yang ajaib terbentang di depan kita; dan pada saat ini suatu kesaksian hidup harus terlihat dalam kehidupan orang-orang yang mengaku umat Allah, sehingga dengan demikian dunia dapat melihat bahwa pada zaman ini, manakala kejahatan merajalela di mana-mana, masih ada suatu umat yang menyampingkan kehendak mereka dan berusaha melakukan kehendak Allah, suatu umat yang dalam hatinya dan kehidupannya tertulis hukum Allah.” Counsels to Parents, Teachers, and Students, hl. 322.


Apa yang kita paparkan di atas ini adalah anjuran Roh Nubuat. Namun, kita kembali ke ayat kita “Yang penting di sini ialah ketekunan orang kudus, yang menuruti perintah Allah (termasuk mempertahankan dan menguduskan hari Sabat) dan iman kepada Yesus,” Iman kepada Yesus adalah menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

6 Jun 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH TIGA - PEMELIHARA SABAT AKAN DIPERSALAHKAN

 


Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Wahyu 13:16, 17


“Bilamana manusia semakin lama semakin jauh dari Allah, maka Setan dibiarkan untuk menguasai anak-anak durhaka. Ia melemparkan kebinasaan atas manusia. Maka terjadilah malapetaka di darat dan di laut. Harta dan nyawa binasa oleh api dan banjir. Setan memutuskan untuk menuduhkan hal ini ke atas mereka yang tidak mau tunduk kepada berhala yang didirikannya. Agen-agennya menuding Masehi Advent Hari Ketujuhlah yang menjadi biang keladi kesukaran. “Orang-orang ini berdiri menentang hukum,” kata mereka, “Mereka menodai hari Minggu. Sekiranya mereka dipaksa untuk mematuhi pemeliharaan hari Minggu, maka penghakiman yang mengerikan ini akan berhenti.” Review and Herald, 16 Juli 1901.


“Bencana-bencana alam akan terjadi, bencana alam yang sangat mengerikan, sangat tidak diharap-harapkan; dan kebinasaan-kebinasaan ini akan berturut satu dengan yang lain. Jika sekiranya ada perhatian terhadap amaran-amaran yang diberikan Allah, dan kalau gereja-gereja mau bertobat, kembali kepada kesetiaan mereka, maka kota-kota lain akan diperpanjang usianya. Tetapi jikalau manusia yang telah tertipu terus saja berada di jalan yang sama di mana mereka telah berjalan, dengan tidak mempedulikan hukum Allah dan menyuguhkan kepalsuan-kepalsuan kepada orang banyak, Allah membiarkan mereka menderita bencana alam, supaya perasaan mereka dapat dibangunkan.” Evangelism, hl. 27.


“Penghukuman akan sepadan dengan kejahatan orang banyak dan terang kebenaran yang mereka telah miliki. Jikalau mereka telah memiliki kebenaran itu, maka sesuai dengan terang itulah penghukuman itu.” Manuscript, 173, 1902.


“Setan menaruh penafsiran terhadap peristiwa-peristiwa, dan ini menyebabkan manusia mengira, sebagaimana kehendaknya bagi mereka, bahwa bencana yang melanda negeri adalah akibat pelanggaran atas hari Minggu. Mengira dapat menangkis murka Allah, orang-orang yang berpengaruh ini membuat hukum yang memaksakan pemeliharaan hari Minggu. Mereka mengira bahwa dengan mengangkat hari perhentian palsu ini lebih tinggi, dan terus lebih tinggi, memaksakan penurutan kepada undang-undang hari Minggu, yaitu Sabat tiruan, mereka sedang melakukan pekerjaan Allah. Mereka yang menghormati Allah dengan memikirkan hari Sabat yang sejati dipandang sebagai orang-orang yang tidak setia kepada Allah, sedangkan sebenarnya mereka yang menganggap mereka demikian, mereka sendirilah yang tidak setia, sebab mereka sedang menginjak-injak di bawah kaki mereka hari Sabat yang dimulaikan di Eden.” Manuscript, 85, 1899.


Salah satu usaha untuk menggencet umat Allah yang memelihara hari Sabat ialah, memberlakukan undang-undang hari Minggu. Dan barangsiapa tidak memelihara hari Minggu, mereka tidak boleh menjual dan tidak boleh membeli. Pada saat itulah umat Allah yang memelihara hari Sabat harus meninggalkan kota-kota dan pergi ke desa-desa. Di sana mereka harus menanam sendiri apa yang boleh mereka makan. Karena walaupun memiliki uang berjuta-juta, tidak bisa lagi membeli karena tidak memakai tanda binatang itu (kepausan), yakni memelihara hari Minggu.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

30 May 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH DUA - AKAL BUDI BAGI PEMELIHARA HARI SABAT

 



"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Matius 10:16


Sebagaimana yang telah kita uraikan tempo hari, ada usaha untuk mengubah hukum Allah, dan mengubah hari Sabat. Usaha itu tampaknya telah berhasil dan komandannya adalah Setan sendiri, maka kita harus lebih tekun memelihara hari Sabat, walaupun mendapat perlawanan tantangan, pencobaan, kesusahan, terlebih penganiayaan; karena itulah cap atau meterai Allah bagi kita.


“Bilamana perlakuan orang banyak tidak bertentangan dengan hukum Allah, engkau boleh menyesuaikan diri dengan mereka. Jika para pekerja tidak dapat melakukan hal ini, maka mereka bukan hanya menghalangi pekerjaan mereka sendiri, tetapi juga mereka akan menaruh batu sandungan, di jalan orang-orang pada siapa mereka bekerja, dan mencegah mereka untuk menerima kebenaran itu. Hari minggu adalah kesempatan yang terbaik bagi para misionaris untuk mengadakan sekolah hari Minggu, dan mendekati orang-orang dalam cara yang paling sederhana, dengan menceritakan kepada mereka tentang kasih Yesus bagi orang berdosa, dan mendidik mereka sampai memahami Kitab Suci.


“Sekarang ini pemelihara hari Minggu belum menjadi ujian. Waktunya akan datang bilamana manusia bukan hanya dilarang bekerja pada hari Minggu, tetapi juga mereka akan berusaha memaksa manusia bekerja pada hari Sabat, dan tunduk kepada pemelihara hari Minggu atau membatasi kebebasan mereka dan kehidupan mereka. Tetapi saatnya belum tiba, karena kebenaran harus diberitakan, dengan lebih lengkap di hadapan orang banyak sebagai saksi.


“Terang yang saya miliki itulah yang harus dikerjakan oleh hamba Allah dengan diam-diam, mengkhotbahkan kebenaran Alkitab yang besar dan indah, Kristus dan diriNya yang disalibkan, kasihNya dan pengorbanan yang tak terkira, yang menunjukkan bahwa alasan mengapa Kristus mati sebab hukum Allah itu kebal, tidak bisa berubah, dan kekal. Hari Sabat harus diajarkan dalam cara yang menentukan, tetapi harus berhati-hati bagaimana engkau menghubungkannya dengan berhala hari Minggu. Satu kata bagi orang-orang bijaksana sudah cukup.


“Bilamana mereka yang mendengarkan dan melihat terang hari Sabat mengambil sikap terhadap kebenaran untuk memelihara hari Allah yang kudus, maka kesulitan-kesulitan akan timbul, karena usaha akan dilancarkan untuk menentang mereka yaitu pemaksaan kepada pria dan wanita untuk melanggar hukum Allah. Di sini mereka harus berdiri teguh, supaya mereka tidak merusak hukum Allah; dan jika perlawanan dan penganiayaan yang harus dihadapi, hendaknya mereka memperhatikan perkataan Kristus; “Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain.” Review and Herald, 6 April 1911.


Kita yang memelihara hari Sabat harus menaruh akal budi, bilamana hari Sabat palsu dipaksakan, yaitu pemaksaan hari Minggu kepada semua manusia; tetapi janganlah takut karena Yesus mengatakan, “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi... ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:18, 20. Biarlah kita “cerdik seperti ular dan tulus seperti burung merpati.”


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

23 May 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH SATU - SABAT HARI YANG MULIA

 



Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya. Yesaya 58:13, 14


Tetapi singa itu rupanya sangat kelaparan, setelah ia memakan perempuan yang sedang mencuci itu, ia masih melihat ke sana ke mari. Padahal ia sudah berjanji pada malaikat penjaga pintu gerbang bahwa ia tidak boleh makan apa-apa di dalam pemukiman itu. Matanya masih memancarkan keinginan untuk menerkam. Memang dasar singa walaupun sudah berjanji pada malaikat, tetapi janji itu tidak lagi dihiraukannya. “Yang penting kenyang, urusan nanti di belakang,” katanya dalam hatinya. Ketika ia tidak lagi melihat mangsa, maka ia memutuskan, walaupun belum kenyang lebih baik pulang saja. Dan iapun melangkah menuju pintu gerbang untuk keluar dari pemukiman itu.


Namun, dua blok dari pintu gerbang di belakang sebuah rumah besar, ia melihat seorang laki-laki sedang membelah kayu. “Ahaa, mujur juga aku hari ini,” kata singa itu pada dirinya sendiri. Ia segera mengendap-endap dari belakang, dan dengan secepat kilat menerkam laki-laki yang sedang membelah kayu itu. Dengan lahap dan dengan senang singa itu berpesta sambil mengingkari janjinya pada malaikat penjaga pintu gerbang. Dengan puas singa itu meninggalkan tulang-tulang mangsanya, lalu pergi menuju pintu gerbang hendak keluar dan mau berlalu dari situ.


Ketika tiba di pintu gerbang, malaikat itu memandangnya dengan tajam. Ia melihat bercak-bercak darah di mulut dan kuku-kuku singa itu. “Engkau mengingkari janji,” kata malaikat itu menegur singa itu. “Engkau berjanji tidak memakan apa-apa di dalam, ternyata mulutmu dan kuku-kukumu berlumur darah,” tuduh sang malaikat. “Benar,” kata singa itu, “tetapi anda mengatakan bahwa semua penghuni di sini adalah orang Advent, dan mereka semua sedang pergi ke gereja, jadi yang kumakan bukan orang Advent, tokh? Malaikat itu terperangah. Ia tahu bahwa tempat itu kosong, mengapa sampai ada orang yang dimakan oleh singa itu. Singa itu beralasan bahwa korban yang dimakannya pastilah bukan orang Advent, pertama karena semua orang Advent di situ sedang ke gereja, kedua yang ia makan, sedang bekerja, yang perempuan sedang mencuci, yang laki-laki sedang membelah kayu.


Dengan segera malaikat itu memeriksa di komputer. Aduh, Celaka! Yang perempuan adalah diakones, dan yang laki-laki adalah pemimpin Sekolah Sabat. Saudara, ini cuma ilustrasi tetapi isi ceritanya banyak berlaku pada kita, sebab ada orang-orang Advent yang tidak setia memelihara hari Sabat, maka Setan ibarat singa tadi memakan mereka. Biarlah kita setia memelihara hari Sabat, tidak melakukan urusan bisnis kita pada hari Sabat, tidak menjalankan acara kita, dan tidak berkata omong kosong, maka Tuhan akan memberkati kita dengan limpah, baik berkat badani maupun berkat rohani. Lebih dari pada itu Tuhan akan memberi makan dari milik pusaka Yakub, artinya kita akan mewarisi dunia baru dengan kesenangan yang kekal sampai selama-lamanya.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

16 May 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH - MENGHORMAT HARI SABAT

 

Renungan Buka Sabat


SABAT KEDUA PULUH


MENGHORMAT HARI SABAT


Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN. Yesaya 58:13, 14a


Ada sebuah ilustrasi yang perlu kita renungkan. Apabila kita membaca alur ilustrasi ini biarlah kita renungkan maknanya, bukan isi ceritanya. Diceritakan bahwa di tengah-tengah sebuah hutan rimba terdapat suatu pemukiman. Anehnya, semua orang yang tinggal di pemukiman ini adalah orang Advent semua. Dan kerena pemukiman ini terletak di tengah-tengah hutan rimba, maka tempat ini diberi pagar tembok seperti benteng. Dengan demikian sukarlah bagi orang asing untuk memasuki pemukiman ini, apalagi pintu gerbang masuk cuma satu dan dijaga oleh seorang malaikat.


Pada suatu hari Sabat seekor singa yang besar dengan tidak sengaja muncul di pemukiman ini. Ia berjalan mengelilingi pagar tembok, sampai akhirnya ia tiba di pintu gerbang yang dijaga oleh malaikat. Ketika singa ini berjumpa dengan malaikat di pintu gerbang itu, terjadilah dialog antara malaikat dan singa itu. “Tempat apakah ini?” tanya singa. “Oh ini adalah tempat pemukiman,” jawab sang malaikat. “Pemukiman siapa?” tanya singa itu ingin tahu. “Ini pemukiman orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh, kalau anda bukan orang Advent, anda tidak diizinkan tinggal di sini,” kata sang Malaikat menjelaskan. “Oh ya, tetapi mengapa kedengarannya sangat sepi?” tanya singa lagi. “Ya, hari ini, tempat ini kosong, oleh sebab sekarang adalah hari Sabat, semua orang Advent, atau semua yang tinggal di sini sudah pergi ke gereja, jadi sekarang kosong, tidak ada penghuninya,” jawab sang malaikat.


“Bolehkah aku masuk untuk melihat-lihat pemukiman orang Advent yang kosong sekarang ini? Tanya singa dengan penuh harap. “Boleh,” kata sang malaikat,” tetapi jangan engkau makan apa-apa di dalamnya.” Engkau harus berjanji tidak boleh makan apa-apa, apalagi orang Advent,” tegas malaikat itu. Lalu pintu gerbang dibuka dan singapun masuk ke dalam. Dan singapun berjalan menikas sambil mencari mana yang dapat dilulurnya. Setelah berjalan sampai ke ujung ia tidak melihat siapapun, lalu ia memutuskan untuk pulang; namun, dalam perjalanan pulang ia menempuh jalan lain. Kalau ia tadi masuk lewat jalur utara kini ia pulang lewat jalur selatan. Apakah yang dilihatnya, dan apakah yang terjadi?


Ketika ia hendak menyeberangi sungai yang ada di tengah-tengah pemukiman itu, ia melihat seorang perempuan sedang mencuci baju. “Ada,” pikir singa itu, “ada juga makanan untukku hari ini.” Lalu, perempuan yang sedang mencuci baju pada hari Sabat itu diterkam oleh singa itu. Dan singa itu memakan perempuan itu.


Bagaimana kelanjutan kisahnya, kita akan teruskan minggu depan yang penting saat ini kita buka Sabat dulu, untuk menerima Sabat sebagai “hari kenikmatan.”


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

9 May 2025

Renungan Buka Sabat - Sabat KESEMBILAN BELAS - HARI SABAT DAN KESELAMATAN—II

 

Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku. Yesaya 56:6


Dalam renungan kita minggu lalu telah kita jelaskan tentang dua golongan orang yang tidak dianggap oleh orang Israel - orang asing yang menggabungkan diri kepada Tuhan, dan orang kebiri yang tidak akan memiliki keturunan. Tentang orang-orang kebiri kita telah bahas dalam renungan minggu yang lalu, sekarang kita akan membicarakan tentang orang asing yang menggabungkan diri kepada Tuhan.


Yang disebut “orang asing yang menggabungkan diri kepada Tuhan” adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan, tetapi bukan bangsa Israel. Di kalangan bangsa Israel mereka dianggap tidak ada apa-apanya; tetapi di mata Tuhan lain halnya, asalkan mereka setia dan memelihara hari Sabat Tuhan. Kita ulangi ayat di atas: “Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada Tuhan untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama Tuhan dan untuk menjadi hamba-hambaNya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjianKu,” Apakah imbalan dari Tuhan kepada mereka?


“Mereka akan Kubawa ke gunungKu yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doaKu. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbahKu, sebab rumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.” (ayat 7). Ini menunjukkan pada kita kebaikan dan kemurahan Allah bagi manusia; termasuk saudara dan saya. Menguduskan Sabat termasuk membuat “korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan.” Korban bakaran dan korban sembelihan tidak lagi kita adakan sekarang, karena itu semua sudah habis atau berhenti ketika Tuhan Yesus mati di atas salib. Jadi bagaimanakah ayat ini berlaku bagi kita, karena kitalah orang-orang asing yang telah bergabung itu; kitalah orang-orang asing yang bukan orang Israel badani.


Sebagai pengganti korban bakaran dan korban sembelihan yang kita lakukan ialah membawa persembahan sukarela dan mengembalikan perpuluhan kepada Tuhan, dan jika kita setia dalam hal ini Tuhan menjanjikan, Mereka akan Kubawa ke gunungKu yang kudus (gunung Tuhan yang kudus adalah sorga) artinya, Tuhan akan menyelamatkan mereka (termasuk saudara dan saya) ke dalam KerajaanNya. “Semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya (artinya menguduskannya), dan yang berpegang kepada perjanjianKu (artinya berharap dan memelihara janji Tuhan).”


Marilah kita berusaha dengan segala kekuatan yang dikaruniakan Allah kepada kita untuk menguduskan dan memelihara hari Sabat, karena inilah yang akan memberi kita cap, bahwa kita adalah umat Allah. Karena banyak yang mengaku umat Allah tetapi mereka tidak memiliki cap Allah, yaitu hari Sabat. Kitalah orang-orang asing yang telah bergabung itu, pandanglah terus kepada janji Tuhan, bahwa Ia akan membawa kita ke GunungNya yang kudus.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

2 May 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KEDELAPAN BELAS - HARI SABAT DAN KESELAMATAN-1



Janganlah orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN berkata: "Sudah tentu TUHAN hendak memisahkan aku dari pada umat-Nya"; dan janganlah orang kebiri berkata: "Sesungguhnya, aku ini pohon yang kering." Sebab beginilah firman TUHAN: "Kepada orang-orang kebiri yang memelihara hari-hari Sabat-Ku dan yang memilih apa yang Kukehendaki dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku. Yesaya 56:3, 4

Pada zaman bangsa Israel ada dua golongan orang yang dianggap tidak ada harapan apa-apa. Yang pertama ialah “orang yang menggabungkan diri kepada Tuhan,” dan yang kedua ialah “orang kebiri.” Urutan ayat-ayat di atas menerangkan atau menyebutkan, “orang asing” lebih dahulu, baru “orang kebiri”; tetapi yang dijelaskan lebih dahulu adalah orang kebiri: “Sebab beginilah firman Tuhan, kepada orang-orang kebiri yang memelihara hari-hari SabatKu dan yang memilih apa yang Kukehendaki dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku.”

Pada zaman itu, banyak orang bangsawan yang kaya yang biasa mempekerjakan pegawai dan budak. Kalau pegawai tentu saja yang diangkat dan diberi gaji. Tetapi budak adalah yang dibeli dan tidak diberi gaji, selain diberi makan. Dan, salah satu pekerjaan pegawai atau budak adalah menjaga isteri-isteri, gundik-gundik atau selir dari si bangsawan. Celakanya kalau pegawai atau budak itu adalah laki-laki, maka untuk menjaga isteri, gundik atau selir, ia harus dikebiri. Dan pengebirian itu akan mengakibatkan ia tidak bisa kawin dan tidak ada atau tidak dapat memperoleh keturunan, sehingga ia akan berkata “aku ini pohon kering.”

Tetapi nabi Yesaya, melalui ilham Ilahi memberi harapan keselamatan kepada orang-orang itu. “Kepada orang-orang kebiri yang memelihara hari-hari SabatKu dan memilih apa yang Kukehendaki (melakukan semua firman Tuhan) dan yang berpegang kepada perjanjianKu (setia kepada Tuhan), kepada mereka akan Kuberikan dalam rumahKu di lingkungan tembok-tembok kediamanKu suatu tanda peringatan dan nama, itu lebih baik dari pada anak-anak lelaki dan perempuan, suatu nama abadi yang tidak akan lenyap akan Kuberikan kepada mereka.”

Kepada orang-orang kebiri diberi janji, asalkan mereka setia kepada Tuhan termasuk memelihara Sabat Tuhan, akan diberi suatu tanda peringatan dan nama di dalam rumah Tuhan (di sorga), yang lebih baik dari pada anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi, lebih baik tidak punya anak-anak asalkan masuk sorga, dari pada punya anak-anak tetapi masuk neraka. Dikatakan, Tuhan akan memberikan “suatu nama abadi yang tidak akan lenyap akan Kuberikan kepada mereka.” Artinya mereka akan beroleh hidup kekal sampai selama-lamanya di dalam Kerajaan Allah. Ini adalah janji kepada orang-orang kebiri. Bagaimanakah kita yang bukan orang-orang kebiri? Kita yang sempurna fisik ini, dengan kesempatan penuh dari Tuhan, harus lebih bersungguh memelihara firman Tuhan, termasuk menguduskan hari Sabat.

Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

4 Apr 2025

Renungan Buka Sabat SABAT KEEMPAT BELAS SABAT PERINGATAN KUASA ALLAH

 


Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka. Yehezkiel 20:12


“Oleh menuntun manusia untuk melanggar hukum yang kedua, Setan bertujuan merusak pandangan pikiran manusia sehubungan dengan Pribadi Ilahi. Dengan menyisihkan hukum yang keempat, ia hendak menuntun manusia sehingga melupakan Allah sama sekali. Tuntutan Allah supaya dihormati dan disembah, lebih dari pada dewa-dewa kafir, didasarkan atas kenyataan bahwa Ia adalah Khalik, dan bahwa semua makhluk berhutang nyawa padaNya. Demikianlah hal itu dipaparkan dalam Alkitab. Yeremia berkata, Tetapi Tuhan adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal. Bumi goncang karena murkaNya, dan bangsa-bangsa tidak tahan akan geramNya.... Para allah yang tidak menjadikan langit dan bumi akan lenyap dari bumi dan dari kolong langit ini. Tuhanlah yang menjadikan bumi dengan kekuatanNya, yang menegakkan dunia dengan KebijaksanaanNya, dan yang membentangkan langit dengan akal budiNya. Setiap manusia ternyata bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya, semuanya adalah kesia-siaan, pekerjaan yang menjadi buah ejekan, dan yang akan binasa pada waktu dihukum. Tidaklah begitu Dia yang menjadi bagian Yakub, sebab Dialah yang membentuk segala-galanya, dan Israel adalah suku milikNya.” Yeremia 10:10-12; 14-16.


Sabat sebagai satu peringatan akan kuasa Allah yang menciptakan, menunjuk kepadaNya sebagai Khalik langit dan bumi. Oleh sebab itu Sabat merupakan saksi yang tetap akan adanya Allah, dan satu pengingat akan kebesaranNya, hikmatNya dan kasihNya. Jikalau hari Sabat selalu disucikan, maka tidak akan pernah ada seorang ateis atau seorang penyembah berhala.


Lembaga hari Sabat, yang dimulai di Eden, adalah sama tuanya dengan bumi ini. Itu dipelihara oleh semua bapa-bapa mulai dari masa penciptaan dan seterusnya. Selama perbudakan di Mesir, bangsa Israel dipaksa oleh pengerah-pengerah mereka sehingga melanggar hari Sabat, dan sebegitu jauh mereka telah kehilangan pengetahuan tentang kesuciannya. Pada waktu hukum itu diumumnkan di Sinai, kata-kata yang pertama dari hukum yang keempat ialah, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat,” menunjukkan waktu penciptaan bumi ditetapkan pada saat itu; kepada kita ditunjukkan kembali waktu penciptaan bumi ini sebagai asal-usul Sabat. Supaya dapat menghapus Allah dari pikiran manusia, Setan bertujuan menghancurkan peringatan yang besar ini. Jikalau manusia dapat dituntun untuk melupakan Khalik mereka, maka mereka tidak akan berusaha melawan kuasa kejahatan, dan Setanpun pasti akan menguasai mangsanya.” Alfa dan Omega 1, hl. 397, 398.


Melalui keterangan di atas ini berulangkali Tuhan, Allah semesta alam menekankan kepada kita manusia betapa pentingnya hari Sabat itu sebagai peringatan bahwa Ia adalah Khalik yang menciptakan langit dan bumi. Setan berusaha menghancurkan lembaga ini oleh sebab Ia telah terusir dari sorga, dan manusia yang setia kepada Allah termasuk menguduskan hari Sabat, tidak dapat dikalahkannya, juga tidak dapat dimenangkannya untuk berdiri di pihaknya. Allah akan memberkati dan menyucikan kita ketika kita memelihara dan menguduskan hari Sabat Tuhan itu.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

28 Mar 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA BELAS - HARI KETUJUH SABAT TUHAN

 


Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga. Ulangan 5:14


Ayat di atas ini adalah ulangan hukum Allah tentang hari Sabat. Yang tidak boleh bekerja pada hari Sabat ialah “engkau (orang tua/ayah dan ibu) atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki atau hambamu perempuan, atau lembumu atau keledaimu, atau hewanmu manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu.” Dalam Keluaran 20:8-11, tidak disebut nama hewan, tetapi dalam ayat kita di atas ini disebutkan dua nama hewan: lembu dan keledai, atau hewanmu manapun.


Dalam kehidupan bangsa Israel dahulu kala, lembu dan keledai adalah hewan yang sangat diperlukan. Lembu digunakan untuk mengerjakan ladang, dan keledai digunakan sebagai sarana pengangkutan. “Atau hewanmu yang manapun,” ini termasuk kuda dan unta, yang juga digunakan sebagai sarana angkutan, serta hewan-hewan yang lain, pada hari Sabat tidak boleh digunakan untuk bekerja. Jadi, lembu tidak boleh dipakai untuk membajak ladang atau kebun, keledai tidak boleh digunakan untuk mengangkut barang atau ditunggangi pada hari Sabat, begitu juga hewan-hewan manapun; mereka harus berhenti, beristirahat, pada hari Sabat.


“Allah merencanakan agar hari Sabat itu akan mengarahkan pikiran manusia untuk merenungkan hasil ciptaanNya. Alam berkata-kata kepada indera mereka, dan mengatakan adanya satu Allah yang hidup, yakni sang Khalik, sebagai pemerintah di atas segala-galanya. “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam” (Mazmur 19:2, 3). Keindahan yang menutupi bumi ini adalah tanda kasih Allah. Kita dapat melihatnya pada bukit-bukit yang permai, pada pohon-pohon yang tinggi, pada kuncup-kuncup yang sedang mekar dan bunga-bunga yang indah. Semuanya menceritakan kepada kita tentang Allah. Hari Sabat, yang selalu menunjuk kepada Dia yang menjadikan segala sesuatu, mengajak manusia untuk membuka buku alam yang besar itu dan mempelajari hikmat, kuasa, dan kasih Khalik itu.” Alfa dan Omega, hl. 40,41.


Dan bukan saja manusia (orang tua, anak-anak, tamu di rumah, para pembantu di rumah) yang boleh menikmati berkat hari Sabat, melainkan juga hewan atau binatang yang kita pelihara. Mereka juga harus beristirahat karena telah bekerja selama enam hari dalam minggu itu. Di sini kita melihat betapa mulianya maksud Allah terhadap hari Sabat itu. Maksud Allah bagi manusia terhadap hari Sabat adalah supaya hari Sabat itu menjadi berkat, menjadi kesucian, dan menjadi kesukaan untuk manusia dan binatang-binatang. Mengapa? Karena Ia adalah Khalik semesta alam, Ia mengetahui apa yang terbaik bagi makhluk ciptaanNya, dan Ia sangat rindu untuk mencurahkan berkatNya dengan selimpah-limpahnya. Semoga kita mau memelihara dan menguduskan hari Sabat dengan memuliakan Allah.


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!