Hi! my name is Margie Amelia. You may call me Amel. Maybe I'm different to normal girls, I was born with cerebral palsy. but I know God is so good to me. I love sing, read and I really love write... I love Jesus Christ and as long as I live I will praise and serve Him.. Happy reading all. ... ^ _ ~ God bless you all readers. Psalms 139:14 (KJV) “I will praise thee; for I am fearfully and wonderfully made: marvellous are thy works; and that my soul knoweth right well.”
Translate
4 Jul 2025
Jesus is the Theme of My Writings
Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH TUJUH - SABAT PALSU DIPAKSAKAN
Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. Wahyu 13:12, 14
"Bilamana pergerakan untuk memaksakan hari Minggu menjadi semakin berani dan menentukan, maka hukum itu akan diserukan untuk melawan para pemelihara hukum Allah. Mereka akan diancam dengan hukuman penjara, dan ada yang akan ditawari pangkat yang tinggi, serta imbalan-imbalan dan keuntungan lainnya, asalkan saja menyangkal iman mereka. Tetapi jawab mereka yang tegas ialah, “Tunjukkanlah pada kami berdasarkan firman Allah apa kesalahan kami.” Mereka yang diseret ke depan pengadilan mempertahankan kebenaran dengan sekuat-kuatnya, dan beberapa orang yang mendengar mereka dituntun untuk mengambil keputusan memelihara. hukum-hukum Allah. Dengan demikian terang akan dibawakan kepada beribu-ribu orang yang tadinya belum pernah mengenal kebenaran-kebenaran itu.
"Penurutan yang teliti pada firman Allah akan dianggap sebagai pemberontakan. Dibutakan oleh Setan, orang tua akan mengadakan penindasan yang keras kepada anak yang percaya; tuan atau nyonya akan menindas pembantu yang memelihara hukum Allah. Kasih sayang akan hilang; anak-anak tidak akan mendapat warisan dan diusir dari rumah. Kata-kata Paulus akan digenapi secara harafiah: “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” 2 Timotius 3:12. Apabila orang-orang yang mempertahankan kebenaran tidak mau menghormati hari Minggu, dari mereka ada yang akan dimasukkan ke dalam penjara, ada yang akan dibuang, dan ada yang akan diperlakukan sebagai budak.
"Pada masa penganiayaan ini iman hamba-hamba Allah akan diuji. Dengan setia mereka telah memberikan amaran, hanya berharap pada Allah dan firmanNya saja. Roh Allah yang bekerja di dalam hati mereka mendesak mereka untuk berbicara. Namun, bilamana angin tofan perlawanan dan teguran dikenakan kepada mereka, ada orang yang dipenuhi dengan perasaan takut, akan siap menyatakan. “Sekiranya kami mengetahui lebih dahulu akibat perkataan kami, maka kami akan menjaga kedamaian kami.” Mereka terkurung di dalam kesukaran. Setan menganiaya mereka dengan pencobaan yang kejam. Pekerjaan yang mereka telah terima untuk dilakukan tampaknya jauh dari kesanggupan mereka untuk menyelesaikannya. Mereka diancam dengan kebinasaan. Kesukaran yang menjiwai mereka telah lenyap; namun mereka tidak bisa mundur. Lalu merasa keadaan mereka yang sama sekali tidak berdaya, mereka melarikan diri kepada Yang Mahakuasa untuk meminta kekuatan."--Great Controversy, hl. 607-609.
Pemaksaan untuk memelihara hari Minggu (Sabat Kepausan) akan mulai dari Amerika Serikat. Amerika Serikat yang melambangkan binatang kedua yang keluar dari dalam bumi, "yang menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama (kepausan), yaitu menyucikan hari Minggu. Barangsiapa tidak tunduk pada undang-undang itu, akan mendapat penganiayaan, kesukaran, dan pencobaan. Tetapi Tuhan itu setia, dan berkuasa untuk melepaskan kita asalkan kita juga tetap setia padaNya.
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
27 Jun 2025
Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH ENAM - HARUS HIDUP JAUH DARI KOTA
"Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel, para pembaca hendaklah memperhatikannya, maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. Matius 24:15, 16
Allah mempunyai cara untuk melepaskan umatNya. Ia memberikan amaran supaya umatNya yang setia memperhatikan bahkan mempelajari nubuatan nabi Daniel tentang zaman akhir. Ia menganjurkan supaya apabila Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, artinya apabila atas nama agama palsu melarang agama yang tulen bahkan menindas mereka yang mempertahankan kebenaran (terutama yang menguduskan hari Sabat), maka umat Allah yang berada di kota-kota hendaknya “melarikan diri ke pegunungan.”
"Waktunya tidak lama lagi, bilamana sama seperti murid-murid dulu, kita akan dipaksa mencari perlindungan di tempat-tempat sunyi dan terasing. Sama seperti pengepungan kota Yerusalem oleh tentara Roma adalah tanda bagi orang-orang Kristen di Yudea untuk mengungsi, begitu juga anggapan terhadap kuasa di pihak bangsa Amerika (AS) dalam perintah memaksakan hari Sabat Paus akan menjadi amaran bagi kita. Maka itulah saatnya meninggalkan kota-kota besar, dan juga kota-kota kecil lalu mencari tempat tinggal di tempat-tempat yang sunyi di pegunungan." —Testimonies, Jilid 5, hl. 464, 465.
"Bertahun-tahun lamanya kepadaku telah diberi terang khusus bahwa kita tidak boleh memusatkan pekerjaan kita di dalam kota-kota. Huru-hara dan kekacauan yang melanda kota-kota ini, kondisi-kondisi yang timbul akibat serikat buruh yang serang-menyerang, akan terbukti menjadi rintangan terhadap pekerjaan kita. Manusia sedang berjuang untuk membawa mereka yang berada di bawah tanda yang lain beralih kepada perserikatan-perserikatan yang tertentu. Ini bukanlah rencana Allah, tetapi rencana suatu kuasa yang tidak perlu kita akui secara bijak. Firman Allah sedang digenapi; orang-orang jahat mengikatkan diri mereka sendiri dalam satu tumpukan siap untuk dibakar."—Testimonies, jilid 7, hl. 84.
"Perserikatan-perserikatan dagang dan persekutuan dunia adalah jerat. Jauhkan diri dari mereka, dan tinggalkan mereka saudara-saudara. Janganlah melakukan sesuatu dengan mereka. Sebab perserikatan dan persekutuan inilah, maka segera akan sulit bagi lembaga-lembaga kita untuk menjalankan pekerjaan kita di kota-kota. Didiklah orang-orang kita untuk tinggal di tempat yang jauh dari kota yaitu di desa, di mana mereka dapat memperoleh sebidang kecil tanah, dan mendirikan rumah untuk mereka sendiri dan anak-anak mereka. Tidak lama lagi akan terjadi pergolakan dan kekacauan di kota-kota, sehingga mereka yang ingin meninggalkannya tidak bisa lagi." —Selected Messages, Buku 2, hl. 142.
"Kita tidak usah menempatkan diri kita di mana kita akan dipaksa berhubungan akrab dengan mereka yang tidak menghormati Allah. Suatu krisis segera akan terjadi sehubungan dengan pemeliharaan hari Minggu. Pihak yang memegang hari Minggu akan memperkuat dirinya sendiri dalam tuntutannya yang palsu, dan ini akan berarti penindasan kepada mereka yang tetap teguh memelihara hari Sabat Tuhan. Jikalau dalam jaminan Allah kita dapat memperoleh tempat aman yang jauh dari kota, maka Tuhan akan melakukan hal ini. Ada masa kesukaran sengit terbentang di hadapan kita." —Country Living, hl. 20, 21.
Namun, janganlah kita takut, tetaplah kuduskanlah hari Sabat Tuhan, karena Ia akan melindungi, menjaga dan memelihara kita.
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
19 Jun 2025
Tuhan Yang Ajaib
17 Jun 2025
Ingin Menyerah?
Hi all Readers!
Apa kabar semua? Aku harap kalian dalam keadaan baik dan sehat-sehat semua ya?
Gak tahu kenapa aku tiba-tiba kepikiran judul ini. Dan saat mau taruh gambar, pas lihat gambar diatas jadi senyum-senyum sendiri. Bertanya daalam hati, "apakah masih ingin menyerah untuk menulis? Ini baru dimulai, masa udah mau menyerah?" Mungkin ada terbesit dalam pikiran untuk bilang "ah gak tau mau tulis apa lagi? Ya udah lah aku nyerah aja." Atau dalam situasi yang tidak baik gampang sekali untuk berkata, "ya udahlah kalau aku emang udah kayak gini, gak usah capek-capek aku bikin karya lagi. Toh gak ada yang hargain. Buat apa tetap nulis?" Sering pikiran itu muncul. Mungkin bukan cuman aku aja yang merasakan seperti itu. Mungkin ada saat tertentu dimana kita merasa ada di suatu tempat yang menghalangi kita untuk berkarya. Yang menghalangi kita untuk tetap semangat melakukan apa yang kita senangi.
Aku menulis ini untuk diriku sendiri dan untuk temanku yang berpikir bahwa dia sudah tidak bisa membuat karya-karya lagi karena dia berada di suatu keadaan di mana dia merasa tak bisa lagi berkarya. Aku ingin bilang padanya, "Aku rindu bisa menulis lagi denganmu, Aku ingin melihat tulisan-tulisanmu lagi. Ayo kita menulis bersama lagi."
Aku tahu itu tidak mudah. Tapi, ayolah! Terus lakukan lagi menulis. Kamu yang membuat aku memiliki semangat untuk berkarya dalam dunia literasi. Kenapa sekarang kamu yang berhenti untuk menulis? Kenapa kamu sekarang yang hilang semangat berkarya?
Hai sahabatku bersemangatlah, aku dan teman-teman penulis menunggu kamu kembali berkarya. Kami menunggu untuk menulis kembali bersamamu. Jadi jangan lama-lama ya haitusnya. Kembalilah membuat karya-karya yang indah dan memberkati banyak orang. Karena untuk itulah kamu diciptakan oleh Sang Pencipta.
13 Jun 2025
Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH EMPAT - HARI MINGGU BOLEH MENGINJIL
Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Wahyu 14:12
“Menentang hukum hari Minggu semata-mata akan memperkuat penganiayaan yang mereka lakukan sebagai fanatik/agama yang berusaha memaksakan hukum itu. Janganlah memberi mereka kesempatan untuk menyebut engkau pelanggar hukum. Jikalau mereka yang memerintah manusia tidak takut akan Allah atau manusia, maka pemerintahannya akan kehilangan kemeriahannya, dan mereka akan melihat bahwa tidaklah bertanggung jawab dengan pemeliharaan hari Minggu. Terus sajalah dengan pekerjaan penginjilanmu, dengan Alkitabmu di tanganmu, maka musuh akan melihat bahwa ia telah menyia-nyiakan pekerjaannya sendiri. Orang tidak menerima tanda binatang itu oleh sebab ia menunjukkan bahwa ia menyadari kebijaksanaan memelihara perdamaian dengan berhenti dari pekerjaan yang menimbulkan serangan, sambil melakukan pekerjaan yang sangat penting pada waktu yang sama.
“Apabila kita memanfaatkan hari Minggu untuk pekerjaan penginjilan, maka cambuk akan diambil dari tangan orang fanatik yang sewenang-wenang, yang suka merendahkan umat Masehi Advent Hari Ketujuh.”
“Hari Minggu dapat dimanfaatkan untuk melakukan bermacam-macam pekerjaan yang dapat menyediakan banyak hal untuk Tuhan. Pada hari ini kumpulan-kumpulan di tempat terbuka dan kumpulan-kumpulan di luar kota dapat diadakan. Pekerjaan dari rumah ke rumah dapat dilakukan. Mereka yang menulis dapat menggunakan hari itu untuk menulis pembahasan mereka. Sekiranya mungkin biarlah acara-acara agama diadakan pada hari Minggu. Buatlah kumpulan-kumpulan ini menjadi sangat menarik. Nyanyikanlah nanyian-nyanyian yang sungguh membangun kerohanian, dan berbicaralah dengan kuasa dan kepastian tentang kasih Juruselamat. Bicarakan tentang pertarakan dan pengalaman keagamaan yang sejati. Dengan demikian engkau akan belajar banyak bagaimana bekerja, dan mencapai banyak jiwa.
“Hukum untuk pemeliharaan hari pertama dalam minggu adalah hasil kemurtadan gereja-gereja Kristen. Hari Minggu adalah anak Kepausan, yang ditinggikan oleh dunia Kristen di atas hari kudus Allah. Dalam keadaan apapun umat Allah tidak perlu menghormatinya. Tetapi saya mengharapkan mereka mengerti bahwa mereka tidak melakukan kehendak Allah yang dengan beraninya mengadakan perlawanan sedangkan Ia menginginkan mereka menghindarkannya.” Testimonies, jilid 9, hl. 232, 233, 235.
“Pemandangan-pemandangan yang ajaib terbentang di depan kita; dan pada saat ini suatu kesaksian hidup harus terlihat dalam kehidupan orang-orang yang mengaku umat Allah, sehingga dengan demikian dunia dapat melihat bahwa pada zaman ini, manakala kejahatan merajalela di mana-mana, masih ada suatu umat yang menyampingkan kehendak mereka dan berusaha melakukan kehendak Allah, suatu umat yang dalam hatinya dan kehidupannya tertulis hukum Allah.” Counsels to Parents, Teachers, and Students, hl. 322.
Apa yang kita paparkan di atas ini adalah anjuran Roh Nubuat. Namun, kita kembali ke ayat kita “Yang penting di sini ialah ketekunan orang kudus, yang menuruti perintah Allah (termasuk mempertahankan dan menguduskan hari Sabat) dan iman kepada Yesus,” Iman kepada Yesus adalah menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi.
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
6 Jun 2025
Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH TIGA - PEMELIHARA SABAT AKAN DIPERSALAHKAN
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Wahyu 13:16, 17
“Bilamana manusia semakin lama semakin jauh dari Allah, maka Setan dibiarkan untuk menguasai anak-anak durhaka. Ia melemparkan kebinasaan atas manusia. Maka terjadilah malapetaka di darat dan di laut. Harta dan nyawa binasa oleh api dan banjir. Setan memutuskan untuk menuduhkan hal ini ke atas mereka yang tidak mau tunduk kepada berhala yang didirikannya. Agen-agennya menuding Masehi Advent Hari Ketujuhlah yang menjadi biang keladi kesukaran. “Orang-orang ini berdiri menentang hukum,” kata mereka, “Mereka menodai hari Minggu. Sekiranya mereka dipaksa untuk mematuhi pemeliharaan hari Minggu, maka penghakiman yang mengerikan ini akan berhenti.” Review and Herald, 16 Juli 1901.
“Bencana-bencana alam akan terjadi, bencana alam yang sangat mengerikan, sangat tidak diharap-harapkan; dan kebinasaan-kebinasaan ini akan berturut satu dengan yang lain. Jika sekiranya ada perhatian terhadap amaran-amaran yang diberikan Allah, dan kalau gereja-gereja mau bertobat, kembali kepada kesetiaan mereka, maka kota-kota lain akan diperpanjang usianya. Tetapi jikalau manusia yang telah tertipu terus saja berada di jalan yang sama di mana mereka telah berjalan, dengan tidak mempedulikan hukum Allah dan menyuguhkan kepalsuan-kepalsuan kepada orang banyak, Allah membiarkan mereka menderita bencana alam, supaya perasaan mereka dapat dibangunkan.” Evangelism, hl. 27.
“Penghukuman akan sepadan dengan kejahatan orang banyak dan terang kebenaran yang mereka telah miliki. Jikalau mereka telah memiliki kebenaran itu, maka sesuai dengan terang itulah penghukuman itu.” Manuscript, 173, 1902.
“Setan menaruh penafsiran terhadap peristiwa-peristiwa, dan ini menyebabkan manusia mengira, sebagaimana kehendaknya bagi mereka, bahwa bencana yang melanda negeri adalah akibat pelanggaran atas hari Minggu. Mengira dapat menangkis murka Allah, orang-orang yang berpengaruh ini membuat hukum yang memaksakan pemeliharaan hari Minggu. Mereka mengira bahwa dengan mengangkat hari perhentian palsu ini lebih tinggi, dan terus lebih tinggi, memaksakan penurutan kepada undang-undang hari Minggu, yaitu Sabat tiruan, mereka sedang melakukan pekerjaan Allah. Mereka yang menghormati Allah dengan memikirkan hari Sabat yang sejati dipandang sebagai orang-orang yang tidak setia kepada Allah, sedangkan sebenarnya mereka yang menganggap mereka demikian, mereka sendirilah yang tidak setia, sebab mereka sedang menginjak-injak di bawah kaki mereka hari Sabat yang dimulaikan di Eden.” Manuscript, 85, 1899.
Salah satu usaha untuk menggencet umat Allah yang memelihara hari Sabat ialah, memberlakukan undang-undang hari Minggu. Dan barangsiapa tidak memelihara hari Minggu, mereka tidak boleh menjual dan tidak boleh membeli. Pada saat itulah umat Allah yang memelihara hari Sabat harus meninggalkan kota-kota dan pergi ke desa-desa. Di sana mereka harus menanam sendiri apa yang boleh mereka makan. Karena walaupun memiliki uang berjuta-juta, tidak bisa lagi membeli karena tidak memakai tanda binatang itu (kepausan), yakni memelihara hari Minggu.
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
30 May 2025
Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH DUA - AKAL BUDI BAGI PEMELIHARA HARI SABAT
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Matius 10:16
Sebagaimana yang telah kita uraikan tempo hari, ada usaha untuk mengubah hukum Allah, dan mengubah hari Sabat. Usaha itu tampaknya telah berhasil dan komandannya adalah Setan sendiri, maka kita harus lebih tekun memelihara hari Sabat, walaupun mendapat perlawanan tantangan, pencobaan, kesusahan, terlebih penganiayaan; karena itulah cap atau meterai Allah bagi kita.
“Bilamana perlakuan orang banyak tidak bertentangan dengan hukum Allah, engkau boleh menyesuaikan diri dengan mereka. Jika para pekerja tidak dapat melakukan hal ini, maka mereka bukan hanya menghalangi pekerjaan mereka sendiri, tetapi juga mereka akan menaruh batu sandungan, di jalan orang-orang pada siapa mereka bekerja, dan mencegah mereka untuk menerima kebenaran itu. Hari minggu adalah kesempatan yang terbaik bagi para misionaris untuk mengadakan sekolah hari Minggu, dan mendekati orang-orang dalam cara yang paling sederhana, dengan menceritakan kepada mereka tentang kasih Yesus bagi orang berdosa, dan mendidik mereka sampai memahami Kitab Suci.
“Sekarang ini pemelihara hari Minggu belum menjadi ujian. Waktunya akan datang bilamana manusia bukan hanya dilarang bekerja pada hari Minggu, tetapi juga mereka akan berusaha memaksa manusia bekerja pada hari Sabat, dan tunduk kepada pemelihara hari Minggu atau membatasi kebebasan mereka dan kehidupan mereka. Tetapi saatnya belum tiba, karena kebenaran harus diberitakan, dengan lebih lengkap di hadapan orang banyak sebagai saksi.
“Terang yang saya miliki itulah yang harus dikerjakan oleh hamba Allah dengan diam-diam, mengkhotbahkan kebenaran Alkitab yang besar dan indah, Kristus dan diriNya yang disalibkan, kasihNya dan pengorbanan yang tak terkira, yang menunjukkan bahwa alasan mengapa Kristus mati sebab hukum Allah itu kebal, tidak bisa berubah, dan kekal. Hari Sabat harus diajarkan dalam cara yang menentukan, tetapi harus berhati-hati bagaimana engkau menghubungkannya dengan berhala hari Minggu. Satu kata bagi orang-orang bijaksana sudah cukup.
“Bilamana mereka yang mendengarkan dan melihat terang hari Sabat mengambil sikap terhadap kebenaran untuk memelihara hari Allah yang kudus, maka kesulitan-kesulitan akan timbul, karena usaha akan dilancarkan untuk menentang mereka yaitu pemaksaan kepada pria dan wanita untuk melanggar hukum Allah. Di sini mereka harus berdiri teguh, supaya mereka tidak merusak hukum Allah; dan jika perlawanan dan penganiayaan yang harus dihadapi, hendaknya mereka memperhatikan perkataan Kristus; “Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain.” Review and Herald, 6 April 1911.
Kita yang memelihara hari Sabat harus menaruh akal budi, bilamana hari Sabat palsu dipaksakan, yaitu pemaksaan hari Minggu kepada semua manusia; tetapi janganlah takut karena Yesus mengatakan, “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi... ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:18, 20. Biarlah kita “cerdik seperti ular dan tulus seperti burung merpati.”
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
23 May 2025
Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH SATU - SABAT HARI YANG MULIA
Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya. Yesaya 58:13, 14
Tetapi singa itu rupanya sangat kelaparan, setelah ia memakan perempuan yang sedang mencuci itu, ia masih melihat ke sana ke mari. Padahal ia sudah berjanji pada malaikat penjaga pintu gerbang bahwa ia tidak boleh makan apa-apa di dalam pemukiman itu. Matanya masih memancarkan keinginan untuk menerkam. Memang dasar singa walaupun sudah berjanji pada malaikat, tetapi janji itu tidak lagi dihiraukannya. “Yang penting kenyang, urusan nanti di belakang,” katanya dalam hatinya. Ketika ia tidak lagi melihat mangsa, maka ia memutuskan, walaupun belum kenyang lebih baik pulang saja. Dan iapun melangkah menuju pintu gerbang untuk keluar dari pemukiman itu.
Namun, dua blok dari pintu gerbang di belakang sebuah rumah besar, ia melihat seorang laki-laki sedang membelah kayu. “Ahaa, mujur juga aku hari ini,” kata singa itu pada dirinya sendiri. Ia segera mengendap-endap dari belakang, dan dengan secepat kilat menerkam laki-laki yang sedang membelah kayu itu. Dengan lahap dan dengan senang singa itu berpesta sambil mengingkari janjinya pada malaikat penjaga pintu gerbang. Dengan puas singa itu meninggalkan tulang-tulang mangsanya, lalu pergi menuju pintu gerbang hendak keluar dan mau berlalu dari situ.
Ketika tiba di pintu gerbang, malaikat itu memandangnya dengan tajam. Ia melihat bercak-bercak darah di mulut dan kuku-kuku singa itu. “Engkau mengingkari janji,” kata malaikat itu menegur singa itu. “Engkau berjanji tidak memakan apa-apa di dalam, ternyata mulutmu dan kuku-kukumu berlumur darah,” tuduh sang malaikat. “Benar,” kata singa itu, “tetapi anda mengatakan bahwa semua penghuni di sini adalah orang Advent, dan mereka semua sedang pergi ke gereja, jadi yang kumakan bukan orang Advent, tokh? Malaikat itu terperangah. Ia tahu bahwa tempat itu kosong, mengapa sampai ada orang yang dimakan oleh singa itu. Singa itu beralasan bahwa korban yang dimakannya pastilah bukan orang Advent, pertama karena semua orang Advent di situ sedang ke gereja, kedua yang ia makan, sedang bekerja, yang perempuan sedang mencuci, yang laki-laki sedang membelah kayu.
Dengan segera malaikat itu memeriksa di komputer. Aduh, Celaka! Yang perempuan adalah diakones, dan yang laki-laki adalah pemimpin Sekolah Sabat. Saudara, ini cuma ilustrasi tetapi isi ceritanya banyak berlaku pada kita, sebab ada orang-orang Advent yang tidak setia memelihara hari Sabat, maka Setan ibarat singa tadi memakan mereka. Biarlah kita setia memelihara hari Sabat, tidak melakukan urusan bisnis kita pada hari Sabat, tidak menjalankan acara kita, dan tidak berkata omong kosong, maka Tuhan akan memberkati kita dengan limpah, baik berkat badani maupun berkat rohani. Lebih dari pada itu Tuhan akan memberi makan dari milik pusaka Yakub, artinya kita akan mewarisi dunia baru dengan kesenangan yang kekal sampai selama-lamanya.
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
16 May 2025
Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA PULUH - MENGHORMAT HARI SABAT
Renungan Buka Sabat
SABAT KEDUA PULUH
MENGHORMAT HARI SABAT
Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN. Yesaya 58:13, 14a
Ada sebuah ilustrasi yang perlu kita renungkan. Apabila kita membaca alur ilustrasi ini biarlah kita renungkan maknanya, bukan isi ceritanya. Diceritakan bahwa di tengah-tengah sebuah hutan rimba terdapat suatu pemukiman. Anehnya, semua orang yang tinggal di pemukiman ini adalah orang Advent semua. Dan kerena pemukiman ini terletak di tengah-tengah hutan rimba, maka tempat ini diberi pagar tembok seperti benteng. Dengan demikian sukarlah bagi orang asing untuk memasuki pemukiman ini, apalagi pintu gerbang masuk cuma satu dan dijaga oleh seorang malaikat.
Pada suatu hari Sabat seekor singa yang besar dengan tidak sengaja muncul di pemukiman ini. Ia berjalan mengelilingi pagar tembok, sampai akhirnya ia tiba di pintu gerbang yang dijaga oleh malaikat. Ketika singa ini berjumpa dengan malaikat di pintu gerbang itu, terjadilah dialog antara malaikat dan singa itu. “Tempat apakah ini?” tanya singa. “Oh ini adalah tempat pemukiman,” jawab sang malaikat. “Pemukiman siapa?” tanya singa itu ingin tahu. “Ini pemukiman orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh, kalau anda bukan orang Advent, anda tidak diizinkan tinggal di sini,” kata sang Malaikat menjelaskan. “Oh ya, tetapi mengapa kedengarannya sangat sepi?” tanya singa lagi. “Ya, hari ini, tempat ini kosong, oleh sebab sekarang adalah hari Sabat, semua orang Advent, atau semua yang tinggal di sini sudah pergi ke gereja, jadi sekarang kosong, tidak ada penghuninya,” jawab sang malaikat.
“Bolehkah aku masuk untuk melihat-lihat pemukiman orang Advent yang kosong sekarang ini? Tanya singa dengan penuh harap. “Boleh,” kata sang malaikat,” tetapi jangan engkau makan apa-apa di dalamnya.” Engkau harus berjanji tidak boleh makan apa-apa, apalagi orang Advent,” tegas malaikat itu. Lalu pintu gerbang dibuka dan singapun masuk ke dalam. Dan singapun berjalan menikas sambil mencari mana yang dapat dilulurnya. Setelah berjalan sampai ke ujung ia tidak melihat siapapun, lalu ia memutuskan untuk pulang; namun, dalam perjalanan pulang ia menempuh jalan lain. Kalau ia tadi masuk lewat jalur utara kini ia pulang lewat jalur selatan. Apakah yang dilihatnya, dan apakah yang terjadi?
Ketika ia hendak menyeberangi sungai yang ada di tengah-tengah pemukiman itu, ia melihat seorang perempuan sedang mencuci baju. “Ada,” pikir singa itu, “ada juga makanan untukku hari ini.” Lalu, perempuan yang sedang mencuci baju pada hari Sabat itu diterkam oleh singa itu. Dan singa itu memakan perempuan itu.
Bagaimana kelanjutan kisahnya, kita akan teruskan minggu depan yang penting saat ini kita buka Sabat dulu, untuk menerima Sabat sebagai “hari kenikmatan.”
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
9 May 2025
Renungan Buka Sabat - Sabat KESEMBILAN BELAS - HARI SABAT DAN KESELAMATAN—II
Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku. Yesaya 56:6
Dalam renungan kita minggu lalu telah kita jelaskan tentang dua golongan orang yang tidak dianggap oleh orang Israel - orang asing yang menggabungkan diri kepada Tuhan, dan orang kebiri yang tidak akan memiliki keturunan. Tentang orang-orang kebiri kita telah bahas dalam renungan minggu yang lalu, sekarang kita akan membicarakan tentang orang asing yang menggabungkan diri kepada Tuhan.
Yang disebut “orang asing yang menggabungkan diri kepada Tuhan” adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan, tetapi bukan bangsa Israel. Di kalangan bangsa Israel mereka dianggap tidak ada apa-apanya; tetapi di mata Tuhan lain halnya, asalkan mereka setia dan memelihara hari Sabat Tuhan. Kita ulangi ayat di atas: “Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada Tuhan untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama Tuhan dan untuk menjadi hamba-hambaNya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjianKu,” Apakah imbalan dari Tuhan kepada mereka?
“Mereka akan Kubawa ke gunungKu yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doaKu. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbahKu, sebab rumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.” (ayat 7). Ini menunjukkan pada kita kebaikan dan kemurahan Allah bagi manusia; termasuk saudara dan saya. Menguduskan Sabat termasuk membuat “korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan.” Korban bakaran dan korban sembelihan tidak lagi kita adakan sekarang, karena itu semua sudah habis atau berhenti ketika Tuhan Yesus mati di atas salib. Jadi bagaimanakah ayat ini berlaku bagi kita, karena kitalah orang-orang asing yang telah bergabung itu; kitalah orang-orang asing yang bukan orang Israel badani.
Sebagai pengganti korban bakaran dan korban sembelihan yang kita lakukan ialah membawa persembahan sukarela dan mengembalikan perpuluhan kepada Tuhan, dan jika kita setia dalam hal ini Tuhan menjanjikan, Mereka akan Kubawa ke gunungKu yang kudus (gunung Tuhan yang kudus adalah sorga) artinya, Tuhan akan menyelamatkan mereka (termasuk saudara dan saya) ke dalam KerajaanNya. “Semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya (artinya menguduskannya), dan yang berpegang kepada perjanjianKu (artinya berharap dan memelihara janji Tuhan).”
Marilah kita berusaha dengan segala kekuatan yang dikaruniakan Allah kepada kita untuk menguduskan dan memelihara hari Sabat, karena inilah yang akan memberi kita cap, bahwa kita adalah umat Allah. Karena banyak yang mengaku umat Allah tetapi mereka tidak memiliki cap Allah, yaitu hari Sabat. Kitalah orang-orang asing yang telah bergabung itu, pandanglah terus kepada janji Tuhan, bahwa Ia akan membawa kita ke GunungNya yang kudus.
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
2 May 2025
Renungan Buka Sabat - SABAT KEDELAPAN BELAS - HARI SABAT DAN KESELAMATAN-1
13 Apr 2025
Tetap Percaya
4 Apr 2025
Renungan Buka Sabat SABAT KEEMPAT BELAS SABAT PERINGATAN KUASA ALLAH
Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka. Yehezkiel 20:12
“Oleh menuntun manusia untuk melanggar hukum yang kedua, Setan bertujuan merusak pandangan pikiran manusia sehubungan dengan Pribadi Ilahi. Dengan menyisihkan hukum yang keempat, ia hendak menuntun manusia sehingga melupakan Allah sama sekali. Tuntutan Allah supaya dihormati dan disembah, lebih dari pada dewa-dewa kafir, didasarkan atas kenyataan bahwa Ia adalah Khalik, dan bahwa semua makhluk berhutang nyawa padaNya. Demikianlah hal itu dipaparkan dalam Alkitab. Yeremia berkata, Tetapi Tuhan adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal. Bumi goncang karena murkaNya, dan bangsa-bangsa tidak tahan akan geramNya.... Para allah yang tidak menjadikan langit dan bumi akan lenyap dari bumi dan dari kolong langit ini. Tuhanlah yang menjadikan bumi dengan kekuatanNya, yang menegakkan dunia dengan KebijaksanaanNya, dan yang membentangkan langit dengan akal budiNya. Setiap manusia ternyata bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya, semuanya adalah kesia-siaan, pekerjaan yang menjadi buah ejekan, dan yang akan binasa pada waktu dihukum. Tidaklah begitu Dia yang menjadi bagian Yakub, sebab Dialah yang membentuk segala-galanya, dan Israel adalah suku milikNya.” Yeremia 10:10-12; 14-16.
Sabat sebagai satu peringatan akan kuasa Allah yang menciptakan, menunjuk kepadaNya sebagai Khalik langit dan bumi. Oleh sebab itu Sabat merupakan saksi yang tetap akan adanya Allah, dan satu pengingat akan kebesaranNya, hikmatNya dan kasihNya. Jikalau hari Sabat selalu disucikan, maka tidak akan pernah ada seorang ateis atau seorang penyembah berhala.
Lembaga hari Sabat, yang dimulai di Eden, adalah sama tuanya dengan bumi ini. Itu dipelihara oleh semua bapa-bapa mulai dari masa penciptaan dan seterusnya. Selama perbudakan di Mesir, bangsa Israel dipaksa oleh pengerah-pengerah mereka sehingga melanggar hari Sabat, dan sebegitu jauh mereka telah kehilangan pengetahuan tentang kesuciannya. Pada waktu hukum itu diumumnkan di Sinai, kata-kata yang pertama dari hukum yang keempat ialah, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat,” menunjukkan waktu penciptaan bumi ditetapkan pada saat itu; kepada kita ditunjukkan kembali waktu penciptaan bumi ini sebagai asal-usul Sabat. Supaya dapat menghapus Allah dari pikiran manusia, Setan bertujuan menghancurkan peringatan yang besar ini. Jikalau manusia dapat dituntun untuk melupakan Khalik mereka, maka mereka tidak akan berusaha melawan kuasa kejahatan, dan Setanpun pasti akan menguasai mangsanya.” Alfa dan Omega 1, hl. 397, 398.
Melalui keterangan di atas ini berulangkali Tuhan, Allah semesta alam menekankan kepada kita manusia betapa pentingnya hari Sabat itu sebagai peringatan bahwa Ia adalah Khalik yang menciptakan langit dan bumi. Setan berusaha menghancurkan lembaga ini oleh sebab Ia telah terusir dari sorga, dan manusia yang setia kepada Allah termasuk menguduskan hari Sabat, tidak dapat dikalahkannya, juga tidak dapat dimenangkannya untuk berdiri di pihaknya. Allah akan memberkati dan menyucikan kita ketika kita memelihara dan menguduskan hari Sabat Tuhan itu.
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
31 Mar 2025
Mengapa Aku Menulis Tentang-Nya
Menulis tentang-Nya tidaklah mudah
Ini bukan tentang kemampuan
Dalam menulis sebagai seorang penulis
Bukan juga karena aku seorang penulis
Menulis tentang-Nya membutuhkan hati
Yang berserah dan mau
Diajar olehi-Nya yang memiliki segala hikmat
Karena aku tahu bahwa
Aku bukan orang yang berhikmat
Seperti Yesaya yang berkata
Celakalah aku karena aku seorang yang najis
bibir
Aku bukanlah seorang yang suci
Aku tinggal di dunia yang penuh dengan dosa
Aku adalah orang paling berdosa
Dan aku menulis tentang Dia yang tidak pernah berdosa
Tentang Dia yang suci
Tentang kemuliaan-Nya yang ajaib
Bukan karena kehebatanku maka
Aku ingin menulis tentang-Nya
Bukan karena hikmat manusia
Maka aku menulis tentang-Nya
Semua ini karena Dia
Semua yang aku tulis
Datangnya dari dia yang
Memberikan semua kemampuan dalam diriku
Semua kasih yang telah
Diberikannya kepada diriku membuat
Aku ingin menulis tentang-Nya
Segala yang terjadi dalam hidup
Membuat aku ingin menulis tentang Dia
Dia adalah keajaiban dalam hidupku
Begitu ajaib yang dia lakukan
Sehingga aku ingin menulis tentang-Nya
Sebuah syair lagu berkata
Kalaupun laut penuh tinta
Dan langit menjadi kertas
Rumput-rumput jadi pena
Dan semua orang penulis
Menuliskan kasih Tuhan
Akan kering lautan
Langit tak dapat muatkan segenap kasih Tuhan
Syair lagu itu menyadarkanku
Sekalipun aku banyak menulis
Tentang kasihnya yang dahsyat
Jutaan kertas tak akan dapat memuatnya
Jika ditarik dari ujung langit yang satu ke
ujung langit yang lain
Tak akan cukup untuk muatkan cerita kasih-Nya
kepada manusia
Sekalipun aku dapat menulis
Jutaan syair yang indah
Itu tak akan cukup
Melukiskan segenap kasih yang Ia berikan
Setiap penyair akan menuliskan
Apa yang ada di hatinya
Tentang siapa yang ada di hatimu
Tentang pelajaran kehidupan yang dirasakannya
Dan penyair adalah alatNya untuk menuliskan
tentang kasihNya
Seorang penulis yang menceritakan
Kasih Tuhan untuk dunia
Yang telah jatuh karena dosa
Adalah seorang yang telah merasakan kasihnya
Aku adalah salah satu dari mereka
Aku telah merasakan keajaibannya yang luar
biasa
Dia begitu luar biasa sehingga hatiku
terpesona
Aku percaya suatu hari
Aku akan melihat keajaibanku muka dengan muka
Suatu saat nanti aku akan
Berada di tempat dia berada
Aku akan tinggal dengannya di tempat yang
indah
Tempat di mana aku akan hidup dengannya
selamanya
28 Mar 2025
Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA BELAS - HARI KETUJUH SABAT TUHAN
Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga. Ulangan 5:14
Ayat di atas ini adalah ulangan hukum Allah tentang hari Sabat. Yang tidak boleh bekerja pada hari Sabat ialah “engkau (orang tua/ayah dan ibu) atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki atau hambamu perempuan, atau lembumu atau keledaimu, atau hewanmu manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu.” Dalam Keluaran 20:8-11, tidak disebut nama hewan, tetapi dalam ayat kita di atas ini disebutkan dua nama hewan: lembu dan keledai, atau hewanmu manapun.
Dalam kehidupan bangsa Israel dahulu kala, lembu dan keledai adalah hewan yang sangat diperlukan. Lembu digunakan untuk mengerjakan ladang, dan keledai digunakan sebagai sarana pengangkutan. “Atau hewanmu yang manapun,” ini termasuk kuda dan unta, yang juga digunakan sebagai sarana angkutan, serta hewan-hewan yang lain, pada hari Sabat tidak boleh digunakan untuk bekerja. Jadi, lembu tidak boleh dipakai untuk membajak ladang atau kebun, keledai tidak boleh digunakan untuk mengangkut barang atau ditunggangi pada hari Sabat, begitu juga hewan-hewan manapun; mereka harus berhenti, beristirahat, pada hari Sabat.
“Allah merencanakan agar hari Sabat itu akan mengarahkan pikiran manusia untuk merenungkan hasil ciptaanNya. Alam berkata-kata kepada indera mereka, dan mengatakan adanya satu Allah yang hidup, yakni sang Khalik, sebagai pemerintah di atas segala-galanya. “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam” (Mazmur 19:2, 3). Keindahan yang menutupi bumi ini adalah tanda kasih Allah. Kita dapat melihatnya pada bukit-bukit yang permai, pada pohon-pohon yang tinggi, pada kuncup-kuncup yang sedang mekar dan bunga-bunga yang indah. Semuanya menceritakan kepada kita tentang Allah. Hari Sabat, yang selalu menunjuk kepada Dia yang menjadikan segala sesuatu, mengajak manusia untuk membuka buku alam yang besar itu dan mempelajari hikmat, kuasa, dan kasih Khalik itu.” Alfa dan Omega, hl. 40,41.
Dan bukan saja manusia (orang tua, anak-anak, tamu di rumah, para pembantu di rumah) yang boleh menikmati berkat hari Sabat, melainkan juga hewan atau binatang yang kita pelihara. Mereka juga harus beristirahat karena telah bekerja selama enam hari dalam minggu itu. Di sini kita melihat betapa mulianya maksud Allah terhadap hari Sabat itu. Maksud Allah bagi manusia terhadap hari Sabat adalah supaya hari Sabat itu menjadi berkat, menjadi kesucian, dan menjadi kesukaan untuk manusia dan binatang-binatang. Mengapa? Karena Ia adalah Khalik semesta alam, Ia mengetahui apa yang terbaik bagi makhluk ciptaanNya, dan Ia sangat rindu untuk mencurahkan berkatNya dengan selimpah-limpahnya. Semoga kita mau memelihara dan menguduskan hari Sabat dengan memuliakan Allah.
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
22 Mar 2025
Langit Menangis
Akhir-akhir ini hujan deras
Turun tanpa henti
Hujan yang sangat deras
Turun di kota-kota dan desa-desa
Apakah surga menangis?
Segenap penghuni langit menangis
Dunia akan tiba pada kesudahannya
Manusia telah sangat berdosa
Kejahatan merajalela di bumi tercinta
Indonesia makin melupakan Penciptanya
Kepentingan politik, orang-orang yang
Mencari uang dan memperkaya dirinya
Pembangunan gedung-gedung dan
Perumahan-perumahan juga pabrik-pabrik dibangun
Tanpa mempedulikan keindahan alam yang ada
Dan bencana datang, banyak orang menderita
Siapa yang salah?
Manusia menunjuk kepada Tuhan yang mengatur segala sesuatu
Tapi mereka tidak sadar bahwa merekalah yang telah menjadi
Perusak alam sehingga terjadi bencana yang terjadi
21 Mar 2025
Renungan Buka Sabat - SABAT KEDUA BELAS - HARI-HARI RAYA (SABAT) ISRAEL
Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Imamat 23:4
Hari-hari raya itu adalah:
1. Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN. Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. Imamat 23:5-8
2. Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi TUHAN. Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun. Imamat 23:10, 17, 21
3. Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus. Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN." Imamat 23:24, 25
4. TUHAN berfirman kepada Musa: "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa. Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu. Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya. Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya. Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu. Imamat 23:26-32
5. “Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi Tuhan tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat... dan pada hari yang kedelapan kamu harus mengadakan pertemuan kudus,... itulah hari raya perkumpulan, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
Mengenai hari-hari raya di atas ini, semuanya harus dilengkapi dengan mengadakan persembahan korban api-apian kepada Tuhan, karena itu semua melambangkan korban yang sesungguhnya, yaitu Tuhan Yesus, yang telah menggenapinya satu kali saja di kayu salib. Ya, inilah sabat bayang-bayang yang habis di kayu salib. Bukan hari Sabat, hari Ketujuh dalam minggu. “Itulah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, yang harus kamu maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan,... belum termasuk hari-hari Sabat Tuhan...” Jadi, hari Sabat Tuhan, hari yang ketujuh dalam minggu tidak berakhir di kayu salib.
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
19 Mar 2025
Kekecewaan ku
14 Mar 2025
Renungan Buka Sabat - SABAT KESEBELAS - CARA MENGUDUSKAN SABAT
Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu. Imamat 23:3
Kita akan membahas hari-hari raya bangsa Israel yang disebut Sabat (perhentian) sebagaimana yang diperintahkan Tuhan kepada bangsa itu melalui Musa. Namun, sebelum hari-hari raya itu diucapkan oleh Tuhan, Ia mendahului dengan mengingatkan kembali tentang hari SabatNya yaitu hari ketujuh. “Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan,” sebagaimana perintah pada hukum keempat dalam sepuluh hukum. Allah menyuruh supaya manusia bekerja selama enam hari, “tetapi pada hari yang ketujuh ada Sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus,” sebagai lanjutan ayat di atas, di sini dinyatakan bahwa hari ketujuh adalah hari Sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus.
Sampai sekarang banyak yang bertanya, “Mengapa harus pergi ke gereja pada hari Sabat?” Ketika para pelopor atau pendiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memulai pergerakan Advent, mereka belum mengenal hari Sabat, mereka belum tahu menguduskan hari Sabat. Lalu, ada seorang ibu dari Gereja Metodis memperkenalkan hari Sabat itu kepada kelompok Ny. White. Adalah Ibu Rachel Oak Preston, dari Gereja Metodis, yang kemudian dikukuhkan oleh Pendeta Wheeler, bahwa hari kudus Tuhan bukanlah hari Minggu melainkan hari Sabtu atau Sabat. Suami Ny. White yakni James White, lalu menyelidiki kebenaran hari Sabat. Salah seorang Bapak Advent, Joseph Bates pun mengadakan penyelidikan hari Sabat. Pada waktu itu rombongan Advent masih berbakti (pergi ke gereja) pada hari Minggu.
Seorang teknokrat di kalangan Advent pada waktu itu, Dr. J. N. Andrews, atas persetujuan diminta untuk mempelajari cara-cara pengudusan Sabat di dalam Alkitab, dan atas penyelidikannyalah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh menerapkan pemeliharaan hari Sabat, dan dari sinilah kemudian Nama Masehi Advent Hari Ketujuh dilembagakan.
Bagaimanakah cara menguduskan Sabat? “Itu harus menjadi suatu Sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri.... Dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan Sabatmu” (Im. 23:32). Ayat ini sangat mudah dihafal Imamat 23:32, karena angkanya hanya dibalik saja, sedangkan buku Imamat gampang diingat apabila kita mengerti akan pekerjaan keimamatan.
Menurut ayat di atas, bahwa hari Sabat merupakan hari pertemuan kudus, itulah sebabnya kita pergi ke gereja untuk berbakti kepada Tuhan pada hari Sabat. Pertemuan orang-orang percaya pada hari Sabat adalah persekutuan umat Allah di bumi yang melambangkan pertemuan besar nanti dengan semua orang terbesar di dalam Kerajaan Sorga. Tuhan, melalui Roh Kudus telah menuntun para pendiri Gereja kita sehingga cara menguduskan hari Sabat telah dilembagakan. Maka kita membuka Sabat pada saat masuk matahari atau matahari terbenam pada hari Jumat. Sepanjang hari Sabat itu kita berbakti menguduskan hari itu, dan menutupnya pada hari Sabat sore ketika matahari terbenam. Jadi bukan dari tengah malam sampai tengah malam; atau dari pagi hari sampai pagi hari. Beginilah kita harus memelihara dan menguduskan hari Sabat Tuhan.
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
13 Mar 2025
Definisi "Rumah Sakit" menurut Paus Fransiskus
8 Mar 2025
Selamat Hari Sabat
7 Mar 2025
Selamat Datang Hari Yang Suci
Renungan Buka Sabat - SABAT KESEPULUH - HUKUM HARI SABAT
Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga. Ulangan 5:12-14
“Hari Sabat tidak ditampilkan sebagai satu lembaga yang baru tetapi sebagai sesuatu yang telah dimulaikan waktu penciptaan bumi ini. Itu harus diingat dan dipelihara sebagai satu peringatan dari pekerjaan Khalik. Dengan menunjuk kepada Allah sebagai pencipta langit dan bumi, Sabat membedakan Allah yang besar dari ilah-ilah yang palsu. Semua orang yang memelihara hari yang ketujuh menyatakan oleh perbuatan ini bahwa mereka adalah penyembah-penyembah Tuhan. Dengan demikian, Sabat merupakan tanda kesetiaan manusia kepada Allah selama di dunia ini masih ada seseorang yang melayani Dia. Hukum yang keempat adalah satu-satunya dari antara sepuluh hukum itu, di mana di dalamnya didapati baik nama dan juga gelar Pemberi Hukum itu. Itu adalah satu-satunya yang menunjukkan oleh kuasa siapa hukum itu telah diberikan. Dengan demikian itu mengandung meterai Allah, yang dicantumkan dalam hukumNya sebagai bukti bahwa hukum itu otentik dan mempunyai kuasa yang mengikat.
“Allah telah memberikan kepada manusia enam hari untuk bekerja dan Ia menuntut agar pekerjaan mereka itu dilakukan dalam enam hari kerja itu. Perbuatan-perbuatan yang bersifat menuntun dan berkemurahan diizinkan pada hari Sabat, orang sakit yang menderita harus dirawat; tetapi pekerjaan-pekerjaan yang tidak perlu harus dihindarkan sama sekali. ‘Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat, dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudusKu; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan” dan hari kudus Tuhan “hari yang mulia,” apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu.” Larangan ini tidak berhenti sampai di sini. ‘Atau berkata omong kosong,’ kata nabi itu. Mereka yang memperbincangkan soal-soal urusan dagang atau mengadakan rencana-rencana pada hari Sabat dianggap oleh Allah seakan-akan telah mengadakan dengan sebenarnya transaksi dari pada urusan itu.
“Untuk menguduskan hari Sabat, kita jangan membiarkan pikiran kita sekalipun untuk memikir-mikirkan tentang perkara-perkara yang bersifat duniawi. Dan hukum ini mencakup semua orang yang ada di dalam rumah kita. Semua anggota keluarga dalam rumah harus mengesampingkan urusan duniawi mereka selama jam-jam yang suci itu. Semua harus bersatu untuk menghormati Allah oleh pelayanan yang sukarela pada hariNya yang suci itu.” Alfa dan Omega 1, hl. 359, 360.
Dalam keterangan di atas telah disinggung tentang kegiatan sosial yang boleh diadakan atau dilakukan pada hari Sabat. Namun, pekerjaan sebagai profesi kita harus dihentikan sama sekali. Mengenai pekerjaan atau kegiatan yang boleh diadakan pada hari Sabat akan kita uraikan pada bagian lain dalam buku Renungan Bukan Sabat ini.
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
Featured post
-
God's Throne and Angel Ministry T ake heed that ye despise not one of these little ones; for I say unto you, that in heaven their angels...
-
TUJUAN PEMUDA ADVENT “ Pekabaran Advent Ke Seluruh Dunia Dalam Zaman Ini “ Setiap kegiatan dalam lingkungan Pemuda Advent...
-
Consecration Requires Decisions T he sacrifices of God are a broken spirit: a broken and a contrite heart, O God, thou wilt not despise. Ps...