Ketika Jumat sore kembali tiba dan dunia perlahan mereda, Sabat menyentuh hati kita dengan undangan lembut dari Tuhan: berhenti, beristirahat, dan pulang kepada-Nya. Dalam perjalanan hidup yang penuh tekanan dan tuntutan, Allah memberikan Sabat sebagai waktu pemulihan—sebuah ruang suci di mana jiwa dapat bernapas kembali.
Mungkin minggu ini penuh dengan tantangan, keputusan sulit, atau langkah yang terasa berat. Namun Sabat datang membawa harapan baru. Seperti embun pagi yang menyegarkan bumi, demikian juga kasih Tuhan menyegarkan hati yang letih.
π “Dan Ia berkata kepada mereka: ‘Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.’”
— Markus 2:28
Sabat mengingatkan kita bahwa Tuhan sendiri hadir sebagai sumber damai. Ia tidak hanya memerintahkan kita untuk beristirahat; Ia menyertai kita dalam istirahat itu—memberi kelegaan, memperbarui kekuatan, dan menenangkan pikiran.
π Kutipan Ellen G. White:
“Dalam Sabat, Yesus ingin supaya kita menemukan damai, terang, dan sukacita.”
— Ellen G. White, The Desire of Ages, hlm. 286
✨ Perenungan:
Biarlah Sabat sore ini menjadi waktu bagi kita untuk merasakan kembali sentuhan kasih Tuhan yang lembut. Kiranya setiap kekhawatiran dilepaskan, setiap beban diringankan, dan setiap langkah yang terasa berat diganti dengan damai yang melimpah dari Allah.
π Doa:
Ya Tuhan, terima kasih atas Sabat-Mu yang penuh berkat. Kami datang kepada-Mu dengan hati yang rindu dipulihkan. Curahkan damai-Mu ke dalam hidup kami. Perbarui iman kami, kuatkan langkah kami, dan dekatkan kami lebih lagi kepada-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
πΌ Ucapan Sabat:
Semoga Sabat yang kudus ini membawa keteduhan, kehangatan, dan damai Kristus ke dalam hati dan rumahmu.
Selamat menyambut Sabat penuh berkat, Untuk kita semua.

No comments:
Post a Comment