"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Matius 10:16
Sebagaimana yang telah kita uraikan tempo hari, ada usaha untuk mengubah hukum Allah, dan mengubah hari Sabat. Usaha itu tampaknya telah berhasil dan komandannya adalah Setan sendiri, maka kita harus lebih tekun memelihara hari Sabat, walaupun mendapat perlawanan tantangan, pencobaan, kesusahan, terlebih penganiayaan; karena itulah cap atau meterai Allah bagi kita.
“Bilamana perlakuan orang banyak tidak bertentangan dengan hukum Allah, engkau boleh menyesuaikan diri dengan mereka. Jika para pekerja tidak dapat melakukan hal ini, maka mereka bukan hanya menghalangi pekerjaan mereka sendiri, tetapi juga mereka akan menaruh batu sandungan, di jalan orang-orang pada siapa mereka bekerja, dan mencegah mereka untuk menerima kebenaran itu. Hari minggu adalah kesempatan yang terbaik bagi para misionaris untuk mengadakan sekolah hari Minggu, dan mendekati orang-orang dalam cara yang paling sederhana, dengan menceritakan kepada mereka tentang kasih Yesus bagi orang berdosa, dan mendidik mereka sampai memahami Kitab Suci.
“Sekarang ini pemelihara hari Minggu belum menjadi ujian. Waktunya akan datang bilamana manusia bukan hanya dilarang bekerja pada hari Minggu, tetapi juga mereka akan berusaha memaksa manusia bekerja pada hari Sabat, dan tunduk kepada pemelihara hari Minggu atau membatasi kebebasan mereka dan kehidupan mereka. Tetapi saatnya belum tiba, karena kebenaran harus diberitakan, dengan lebih lengkap di hadapan orang banyak sebagai saksi.
“Terang yang saya miliki itulah yang harus dikerjakan oleh hamba Allah dengan diam-diam, mengkhotbahkan kebenaran Alkitab yang besar dan indah, Kristus dan diriNya yang disalibkan, kasihNya dan pengorbanan yang tak terkira, yang menunjukkan bahwa alasan mengapa Kristus mati sebab hukum Allah itu kebal, tidak bisa berubah, dan kekal. Hari Sabat harus diajarkan dalam cara yang menentukan, tetapi harus berhati-hati bagaimana engkau menghubungkannya dengan berhala hari Minggu. Satu kata bagi orang-orang bijaksana sudah cukup.
“Bilamana mereka yang mendengarkan dan melihat terang hari Sabat mengambil sikap terhadap kebenaran untuk memelihara hari Allah yang kudus, maka kesulitan-kesulitan akan timbul, karena usaha akan dilancarkan untuk menentang mereka yaitu pemaksaan kepada pria dan wanita untuk melanggar hukum Allah. Di sini mereka harus berdiri teguh, supaya mereka tidak merusak hukum Allah; dan jika perlawanan dan penganiayaan yang harus dihadapi, hendaknya mereka memperhatikan perkataan Kristus; “Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain.” Review and Herald, 6 April 1911.
Kita yang memelihara hari Sabat harus menaruh akal budi, bilamana hari Sabat palsu dipaksakan, yaitu pemaksaan hari Minggu kepada semua manusia; tetapi janganlah takut karena Yesus mengatakan, “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi... ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:18, 20. Biarlah kita “cerdik seperti ular dan tulus seperti burung merpati.”
Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!
No comments:
Post a Comment