Melihat ke langit, aku tersenyum.
Langit biru membentang,
membisikkan syukur di hatiku
atas segala kebaikan-Mu padaku.
Menatap cakrawala,
aku berbicara dari hati,
membayangkan senyum-Mu
yang hangat menyapa jiwaku.
Setiap pandanganku ke atas
menghapus gundah gulana,
menggantinya dengan damai
karena aku tahu Engkau ada di sana.
Engkau, Penciptaku,
yang melihatku dan memeliharaku.
Hidupku—mukjizat dari tangan-Mu,
anugerah kasih-Mu yang tak berkesudahan.
Langit biru menjadi tempatku
bercerita,
kepada Tuhan yang kasih-Nya tak terbatas.
Waktu telah membuktikan
mukjizat-Mu nyata sejak kelahiranku.
Ketika menatap langit,
hangat mengalir di hatiku.
Aku berbicara dengan-Mu
dari hati ke hati.
Hanya Engkau yang menenangkan jiwaku,
yang membuat segalanya indah.
Tanpa-Mu, batinku kacau.
Maka aku memandang ke langit
dan berkata:
“Jangan biarkan aku menjauh,
ya Tuhanku.”
No comments:
Post a Comment