Translate

22 Aug 2025

Renungan Buka Sabat - SABAT KETIGA PULUH EMPAT - SABAT UJIAN KESETIAAN

 


"Tetapi apabila kamu tidak mendengarkan perintah Ku untuk menguduskan hari Sabat dan untuk tidak masuk mengangkut barang-barang melalui pintu-pintu gerbang Yerusalem pada hari Sabat, maka di pintu-pintu gerbangnya Aku akan menyalakan api, yang akan memakan habis puri-puri Yerusalem, dan yang tidak akan terpadamkan." Yeremia 17:27


Pokok persoalan yang sangat menakutkan akan terjadi di dunia ini. Kuasa-kuasa dunia, bergabung dengan perang melawan hukum Allah, akan mengeluarkan perintah agar semua orang "kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba," akan menghadapi kebiasaan-kebiasaan gereja menyucikan hari sabat yang palsu. Semua orang yang menolaknya akan dijatuhi hukuman mati. Di pihak lain, hukum Allah memerintahkan supaya menurutinya sebagai hari perhentian Khalik, dan mengancam dengan murka terhadap orang-orang yang melanggar ajaran-ajarannya.


Dengan pokok persoalan jelas yang terbentang di hadapannya, siapa saja yang menginjak-injak hukum Allah, lalu mengikuti hukum manusia, akan menerima tanda binatang itu; ia akan menerima tanda kesetiaan pada kuasa yang ditetapkan untuk dipilihnya ganti hukum Allah.


Hari Sabat akan menjadi ujian kesetiaan yang berat, karena itulah pokok kebenaran yang khusus dipertentangkan. Bilamana ujian yang terakhir dijalankan di tengah-tengah manusia, maka garis pemisah yang jelas akan ditarik di antara mereka yang melayani Allah dan yang tidak. Sementara pemeliharaan hari Sabat palsu bergandengan dengan hukum negara, berlawanan dengan hukum keempat, akan menjadi semacam sumpah setia kepada kuasa yang berlawanan dengan Allah, maka pemerliharaan hari Sabat, menurut hukum Allah, merupakan satu bukti kesetiaan pada Khalik. Sementara satu kelompok, oleh menerima tanda takluk pada kuasa duniawi, menerima tanda binatang itu, maka yang lain akan memilih tanda kesetiaan pada kuasa ilahi, menerima meterai Allah.


Sampai pada hari ini mereka yang mengumandangkan kebenaran pekabaran malaikat ketiga sering dipandang sebagai pengacau. . . . Tetapi sementara pertentangan pemeliharaan hari Minggu secara luas dilancarkan, satu peristiwa yang sudah lama diragukan dan kurang dipercaya akan tampak lebih dekat, dan pekabaran malaikat ketiga akan menimbulkan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.—The Great Controversy, hl. 604-605.


Alangkah lihainya Setan itu, yang memberikan pekabaran amaran supaya berlaku setia kepada Allah, malahan dipandang sebagai pengacau. Mengapa demikian? Oleh sebab pekabaran yang mereka berikan bertentangan dengan kehendak Setan, si ular tua itu. Maka dengan kelihaiannya, ia menuduh hamba-hamba Allah yang setia sebagai pengacau. Di sini, hari Sabat itu, benar-benar merupakan ujian bagi umat Allah supaya menjadi umat pilihan. Ingat, engkau tidak cukup hanya menjadi umat Allah, engkau harus menjadi umat pilihan, barulah engkau dapat menerima pahala di dalam kerajaan Allah.


Apabila kita memandang ke belakang, sampai ke zaman Adam, Henokh, Abraham, Musa, Samuel, Daud, Elia sampai kepada Daniel dan nabi-nabi lainnya, mereka semua telah setia melakukan dan menuruti perintah-perintah Allah, maka mereka tercatat sebagai umat pilihan Allah, yang bahkan bukan saja menantikan kedatangan Yesus, malahan sudah ada yang bersama-sama dengan Yesus sekarang di dalam kerajaan sorga itu. Itulah Henokh, Musa, dan Elia. Saya percaya bahwa engkaupun ingin berada dengan mereka di dalam sorga. Semoga!


Kiranya Tuhan Selalu Memberkati Kita!

No comments: